Orangtua, Jangan Lewatkan Masa Golden Age Anak

Kompas.com - 24 Agustus 2021, 09:11 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Golden age atau masa pertumbuhan emas merupakan periode krusial tumbuh kembang seorang anak yang kerap dikaitkan dengan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Masa ini dihitung sejak 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati.

Lalu, mengapa disebut sebagai masa krusial?

Sebab, di masa ini, otak, tubuh, dan sistem kekebalan anak sedang tumbuh dan berkembang secara signifikan. Ketika seorang anak mengalami gagal tumbuh atau stunting pada masa 1.000 HPK dan tidak bisa teratasi di usia 2 tahun, maka penyembuhannya akan lebih sulit.

Tak heran kalau masa 1.000 HPK dianggap sebagai penentu masa depan anak. Masa ini akan memengaruhi apakah anak akan tumbuh sehat, kuat, dan cerdas atau justru mengalami gagal tumbuh dan stunting dengan daya tahan tubuh lemah, sering sakit-sakitan, serta kecerdasan yang tidak optimal.

Baca juga: 5 Permainan Ini Bisa Bantu Anak 2 Tahun Tambah Cerdas

Berbagai hal bisa dilakukan untuk memanfaatkan golden age sebaik-baiknya. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil sejak ia masih dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Jangan lupa, sekitar 50-75 persen energi yang berasal dari makanan si kecil digunakan untuk menutrisi otaknya. Bayi yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup pada periode ini dapat memiliki kerentanan terhadap berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lainnya saat dewasa nanti.

Berikut cara yang dapat dilakukan untuk optimalkan golden age anak.

1. Penuhi nutrisi sejak si kecil dalam kandungan

Untuk mendukung golden age anak yang sehat dapat dimulai dari sebelum kehamilan.

Saat Generasi bersih dan sehat (Genbest) hamil, usahakan untuk memenuhi nutrisi janin dengan makan makanan bervariasi dan bergizi seimbang.

Jangan lupakan asam folat karena berguna untuk perkembangan sistem saraf janin yang sedang tumbuh.

2. IMD, ASI Eksklusif, dan MPASI

Masa pertumbuhan emas si kecil terus berlanjut saat ia lahir. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) untuk memberikan kolostrum atau cairan air susu ibu (ASI) pertama yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh si kecil.

Baca juga: Lakukan 6 Kebiasaan Ini Supaya Anak Tumbuh Tinggi

Lalu, penuhi gizi si kecil dengan ASI eksklusif hingga usia bayi 6 bulan diteruskan dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) bergizi sambil tetap memberikan ASI hingga anak usia 2 tahun.

3. Penuhi jadwal imunisasi anak

Imunisasi dapat melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Pastikan juga untuk memantau pertumbuhan anak secara rutin di fasilitas kesehatan.

4. Memberikan stimulasi yang tepat

Selain dari nutrisi, orangtua juga perlu memberikan stimulasi. Menurut penelitian, stimulasi memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan dan perkembangan otak yang sehat.

Baca juga: Optimalkan Perkembangan Otak, Ini Manfaat Ceker Ayam untuk MPASI

Nah itulah tadi empat langkah untuk mengoptimalkan masa golden age anak. Maka, persiapkan baik-baik sejak saat ini ya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau