Pantau Tumbuh Kembang Anak untuk Menghindari Stunting di Masa 1.000 HPK

Kompas.com - 28 September 2021, 08:11 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) sering dikaitkan dengan masa depan seorang anak. Sebab, tumbuh kembang pada masa ini akan memengaruhi kesehatan dan kecerdasan anak.

Tahukah orangtua bahwa pada masa 1.000 HPK, nutrisi memegang peranan yang sangat penting. Masa ini dihitung sejak bayi berada dalam kandungan.

Karenanya, nutrisinya harus dilengkapi selama 9 bulan, lalu dilanjutkan dengan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan begit dilahirkan, disusul pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) setelah berusia 6 bulan, sambil bayi terus disusui hingga usia 2 tahun.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Awal Stunting

Berikut gambaran mengapa 1.000 HPK begitu penting bagi tumbuh kembang seorang anak dan bagaimana bisa sampai memengaruhi masa depannya.

Memengaruhi perkembangan otak anak

Otak anak sudah mulai tumbuh sejak awal-awal kehamilan. Menurut dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, dr Bernie Endyarni Medise, SpA (K) seperi dilansir dari laman Genbests.id, begitu dilahirkan, berat otak bayi rata-rata 400 gram.

Kemudian, pada usia 2-3 tahun naik menjadi 1.100 gram. Lalu, saat dewasa beratnya menjadi sekitar 1.400 gram. Dari pertumbuhan tersebut, kita bisa melihat fakta bahwa peningkatan berat otak paling signifikan pada 1.000 HPK.

Otak membutuhkan makanan bergizi yang kaya akan zat besi, seng, dan protein agar optimal. Balita membutuhkan daging dan makanan kaya zat besi lainnya untuk menghindari kekurangan nutrisi penting ini, termasuk juga stunting.

Mencegah stunting

Menurut penelitian Badan Keehatan Dunia (WHO), lebih dari 20 persen kasus stunting terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan.

Baca juga: Weight Faltering, Gagal Tumbuh yang Berisiko Stuning pada Anak

Kondisi ini terjadi karena pada masa kehamilan, ibu kurang mendapatkan asupan nutrisi yang berkualitas, sehingga mengalami kekurangan nutrisi. Hal ini menyebabkan tumbuh kembang anak jadi terlambat sejak dalam kandungan, dan terus berlanjut setelah kelahiran.

Jika bayi telah dinyatakan stunting pada usia 1.000 HPK, pertumbuhannya akan terus terganggu, dan tidak dapat dikembalikan layaknya anak tidak terkena stunting. Pahami lebih lanjut mengenai faktor penyebab stunting pada di sini.

Meminimalkan risiko autis

Temuan tim ahli dalam Journal of American Medical Association, seorang ibu yang mengonsumsi asam folat empat minggu sebelum kehamilan dan delapan minggu setelah kehamilan dapat meminimalkan risiko autisme pada bayi sebesar 40 persen.

Baca juga: Idealnya Ini Pertambahan Berat Badan Bayi Setiap Bulan

Saat kehamilan, ibu juga memerlukan tambahan asam folat untuk menghindari risiko cacat bawaan. Itulah mengapa pada 1.000 HPK, Generasi bersih dan sehat (Genbest) dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya asam folat, seperti ikan salmon atau sayuran hijau.

Maksimalkan tumbuh kembang anak

Salah satu hal penting yang hanya bisa dimaksimalkan pada 1.000 HPK adalah pemberian ASI eksklusif.

Ilustrasi bayi sedang menikmati camilan.PIXABAY/Dhanelle Ilustrasi bayi sedang menikmati camilan.

Pada 1.000 HPK, ASI bermanfaat menghindarkan si kecil dari kuman hingga mencegah stunting.

ASI memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak yang bermanfaat untuk meningkatkan tumbuh kembang anak.

Idealnya, ASI eksklusif diberikan hingga usia dua tahun, dengan dibarengi dengan MPASI ketika anak memasuki usia 6 bulan. ASI tidak hanya dapat membantu pertumbuhan fisik, TETAPI juga dapat menghindarkan anak dari kelainan kepribadian.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau