Pahami Pentingnya Imunisasi dalam Pencegahan Stunting

Kompas.com - 26/05/2022, 07:11 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak janin hingga bayi umur dua tahun.

Terdapat berbagai faktor penyebab stunting, seperti kurangnya kebersihan lingkungan, minimnya akses air bersih, serta buruknya fasilitas sanitasi.

Kurangnya kebersihan lingkungan membuat tubuh bekerja ekstra melawan sumber penyakit sehingga menghambat penyerapan gizi.

Seperti diketahui, masalah kurang gizi kronis pada balita menjadi salah satu problem serius di Indonesia.

Berdasarkan survei Status Gizi Balita Indonesia (SGBI), angka stunting di Indonesia berada pada 27,67 persen pada 2019. Angka ini turun ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai 30,8 persen.

Meski mengalami penurunan, angka tersebut dinilai masih tinggi. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen.

Presiden Joko Widodo pun menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Guna mencapai target itu, pemerintah menaikkan percepatan penurunan angka stunting 2,7 persen per tahun.

Baca juga: 8 Imunisasi Tambahan Penting Untuk Bayi dan Anak

Sebenarnya, stunting dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil sampai pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan. Selanjutnya, pencegahan dilakukan dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Tak lupa, ibu juga dapat mencegah stunting dengan membawa balita ke pos pelayanan terpandu (posyandu) secara rutin, meningkatkan fasilitas sanitasi, menjaga kebersihan lingkungan, dan memenuhi kebutuhan air bersih.

Imunisasi dukung pencegahan stunting

Selain pemenuhan kebutuhan gizi, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan imunisasi.

Imunisasi merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Sementara menurut WHO, imunisasi adalah proses yang membuat seseorang menjadi kebal atau resisten terhadap penyakit menular.

Imunisasi secara garis besar memiliki tiga manfaat, yakni melindungi anak dari risiko kematian, efektif mencegah penyakit, dan melindungi orang lain. Dengan demikian, imunisasi penting dilakukan bagi anak-anak.

Setelah mendapatkan imunisasi, sistem imun anak bekerja lebih baik melawan bakteri, virus, serta kuman penyebab penyakit. Sementara, anak yang tidak diimunisasi berisiko lebih besar tertular penyakit berbahaya dan mengalami komplikasi parah.

Baca juga: Jadwal Imunisasi Anak 2020 Rekomendasi IDAI

Imunisasi juga memberikan dampak lebih luas pada kesehatan masyarakat. Pasalnya, imunisasi mampu menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan demikian, imunisasi tidak hanya dapat melindungi orang yang mendapat imunisasi, tetapi juga bermanfaat untuk anak yang tidak menerima imunisasi.

Semakin banyak anak yang mendapat vaksin, penyebaran penyakit dapat semakin ditekan. Hal ini membuat anak yang tidak mendapatkan imunisasi bisa terlindungi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau