KOMPAS.com – Melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan merupakan hal yang harus dipikirkan secara matang. Sebab, menikah merupakan salah satu komitmen besar dalam hidup.
Berbeda dengan pacaran, menikah akan diikuti dengan banyak tanggung jawab. Akan banyak pula lika-liku yang akan dihadapi oleh pasangan. Oleh karena itu, pasangan Generasi Bersih dan Sehat (GenBest) harus memiliki kesiapan agar tidak terjadi masalah ke depannya.
Pasangan yang siap menikah dapat ditandai dengan memenuhi sejumlah aspek. Aspek tersebut meliputi kesiapan fisik, mental, dan kecukupan usia.
Apakah GenBest dan pasangan sudah siap menikah? Simak uraian tujuh tanda pasangan siap menikah berikut.
Baca juga: Tanda GenBest dan Pasangan Siap Menikah
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia ideal menikah di Indonesia adalah minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.
Usia ideal tersebut merupakan aspek penting yang harus dipenuhi pasangan sebelum menikah. Sebab, pada usia ini, baik perempuan maupun laki-laki umumnya sudah matang.
Selain itu, menikah di usia ideal, juga berpengaruh besar dalam meminimalisasi risiko stunting pada bayi akibat pernikahan usia remaja.
Baca juga: Mengapa Hamil di Usia Remaja Sangat Berisiko
Apa tujuan menikah GenBest dan pasangan? Kalau hanya karena gengsi dan ejekan orang-orang, lebih baik tunda hal tersebut. Sebab, menikah tidak bisa menuntaskan rasa gengsi.
Menikah merupakan komitmen besar seumur hidup yang harus dijalani bersama pasangan. Jadi, butuh niat baik dan kesiapan yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.
Menikah tidak terbatas pada pesta semalam saja. Setelah seluruh rangkaian perayaan, ada realita kehidupan rumah tangga yang harus dihadapi.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah, pasangan harus sudah memiliki rencana yang matang untuk hidup bersama ke depannya. Rencana tersebut bisa meliputi hal-hal seperti tempat tinggal hingga momongan.
Baca juga: Pernikahan Dini sebagai Penyebab Stunting
Kehidupan pernikahan tidak akan selalu mulus. Terkadang, ada bumbu-bumbu pertengkaran di dalamnya. Hal ini merupakan sesuatu yang normal terjadi.Oleh karena itu, pasangan harus bijak dalam mengatasi konflik.
Apabila ketika pacaran pasangan tidak dapat menyelesaikan konflik secara sehat, lebih baik jangan dulu menikah.
Mengatasi konflik antarpasangan membutuhkan pikiran yang sehat serta komunikasi yang baik. Pasangan juga harus menghormati satu sama lain.
Jadilah pendengar yang baik sekaligus pemikir yang baik. Pertimbangkan juga sudut pandang pasangan agar saling dapat mencari jalan keluar bersama-sama.
Untuk mempererat fondasi hubungan, pasangan harus saling mengenal dan saling terbuka. Tanpa disadari, keterbukaan dapat menjadi penguat pasangan saat menghadapi berbagai momen dalam pernikahan.
Jadi, mulailah untuk saling terbuka dengan pasangan. Jangan ada yang ditutupi, apalagi terkait masalah keuangan, utang, masa lalu, serta perencanaan masa depan.
Baca juga: Tes Kesehatan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah
Kesiapan finansial juga merupakan hal penting yang harus dimiliki pasangan. Setidaknya, pasangan atau salah satunya sudah harus memiliki sumber penghasilan sendiri.
Selain itu, kesiapan dan pengetahuan dalam mengatur finansial pun juga harus dimiliki pasangan. Hal ini agar tujuan finansial keluarga dapat tercapai.
Baca juga: Tips Menjaga Asupan Gizi bagi Calon Pengantin Agar Terhindar dari Anemia
Kepercayaan merupakan fondasi penting dalam hubungan. Oleh karena itu, selain saling terbuka, pasangan juga harus saling terbuka.
Sebab, bekal kepercayaan dapat menjadi kekuatan pasangan dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan berumah tangga nantinya. Dengan saling percaya, hubungan pasangan pun akan selalu tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu.
Itulah tujuh tanda pasangan sudah siap menikah. Ingat, pernikahan bukanlah perlombaan. Jadi, pertimbangkan kembali secara matang dan penuhi ketujuh aspek tersebut sebelum menikah. Jangan terburu-buru mengambil langkah, ya, GenBest.
Baca juga: Persyaratan Terbaru bagi Calon Pengantin Sebelum Menikah, Wajib Tahu
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya