Berapa Lama Waktu Ideal untuk Mempersiapkan Pernikahan?

Kompas.com - 26 Juni 2022, 09:11 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda yang berencana menikah dalam waktu dekat mungkin bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan pesta pernikahan yang ideal?

Sebetulnya, tak ada standar khusus perihal durasi perisapan pernikahan. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan Bridestory, sebanyak 27,8 persen responden mengatakan bahwa 10-12 bulan adalah waktu paling ideal menyiapkan pernikahan.

Kemudian, 25,5 persen responden memilih 3-6 bulan sebagai waktu terbaik untuk menyiapkan pernikahan.

Kedua waktu tersebut dinilai ideal sesuai kondisi dan preferensi masing-masing. Sebagai contoh, dalam jangka waktu 10-12 bulan calon pengantin dapat mempersiapkan bujet lebih besar untuk persiapan pernikahan.

Namun dalam waktu 3-6 bulan persiapan bisa lebih efektif, mengingat banyak hal yang tak terduga yang terjadi ketika pernikahan semakin dekat.

Baca Juga: 5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Calon Pengantin

Soal lama waktu persiapan menikah bukan hanya untuk mempersiapkan resepsi, melainkan juga hal-hal lain. Salah satu hal penting dan wajib adalah persiapan kesehatan Generasi bersih dan sehat (Genbest) dan pasangan, meliputi, tes kesehatan menyeluruh, persiapan gizi, vaksinasi, dan menjaga kesehatan organ reproduksi.

Tak hanya itu, calon pengantin juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah, antara lain tes rhesus darah, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan TORCH atau toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes.

Selain itu, pemeriksaan human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis B, pemeriksaan penyakit menular seksual, gula darah, serta pemeriksaan kesuburan juga wajib dilakukan.

Sementara itu, calon pengangtin juga perlu melengkapi vaksinasi, seperti vaksin human papillomavirus (HPV) dan imunisasi tetanus toksoid (TT). Keduanya wajib demi menjaga kekebalan tubuh dari penyakit-penyakit berbahaya dan menular yang mungkin muncul.

Tak kalah penting, selama mempersiapkan pernikahan, pastikan Genbest juga menjaga kesehatan mental. Stres rentan terjadi karena kondisi yang sangat sibuk saat persiapan pernikahan. Namun ingat, saat stres daya tahan tubuh ikut menurun, alhasil membuat seseorang rentan sakit.

Baca Juga: 7 Tes Kesehatan yang Penting Dilakukan Sebelum Menikah

Jadi, agar tubuh tetap sehat dan bugar saat momen pernikahan berlangsung, Genbest harus pandai-pandai mengelola stres, dan tentunya mengonsumsi makan sehat dan bergizi seimbang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau