Catch Up Growth Ini Jadi Cara Perbaiki Tumbuh Kembang Anak Stunting

Kompas.com - 16/07/2022, 11:07 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comStunting menjadi masalah serius yang menghantui orangtua. Pasalnya, ketika anak menderita stunting, tumbuh kembangnya pun menjadi terganggu.

Pemenuhan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak merupakan cara tepat untuk mencegah stunting. Para ibu dapat mengontrol asupan gizi anak sejak dalam kandungan sampai usia 24 bulan atau 2 tahun.

Meski demikian, anak yang dinyatakan stunting bukan berarti tidak dapat dipulihkan. Menurut dr Utami Roesli SpA, anak yang menderita stunting masih bisa dipulihkan walaupun sudah berusia di atas 2 tahun.

Baca Juga: Pentingnya Perbaikan Gizi dalam Catch Up Growth Anak Stunting

Seperti yang diberitakan oleh genbest.id, perkembangan otak dan tinggi tubuh anak yang dipulihkan tersebut akan lebih tinggi ketimbang anak stunting yang tidak mendapat intervensi gizi.

Hanya saja, jika dibandingkan anak yang normal, tinggi tubuh anak tersebut akan tetap lebih pendek dan kecerdasannya lebih rendah.

Dengan demikian, akan lebih baik memperbaiki anak yang menderita stunting meski hasilnya tidak optimal. Namun, hal ini jauh lebih baik karena anak tersebut akan memiliki produktivitas ketimbang anak stunting yang tidak diatasi.

Adapun perbaikan gizi agar tumbuh kembang anak stunting dapat dikejar dikenal dengan sebutan catch up growth. Perbaikan akan terus dilakukan hingga pertumbuhan anak berhenti saat dewasa.

Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) bisa melakukan catch up growth berikut pada anak stunting.

1. Pola makan dengan gizi seimbang

Anak yang mengalami stunting harus lebih mendapatkan nutirisi yang cukup. Pola makan dengan gizi yang seimbang pun menjadi hal utama.

Setiap harinya, anak harus mendapatkan asupan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dalam porsi yang tepat.

Baca juga: Cegah Stunting pada Anak, Ini Cara Jaga Asupan Nutrisi Saat Hamil

Genbest dapat memasukan protein hewani, seperti daging, ayam, atau ikan, dalam menu anak bersama dengan sayuran dan makanan kaya mineral, seperti kalsium, kalium, dan seng.

Selain mendapatkan nutrisi yang tepat untuk menambah tinggi badan anak, pola makan yang seimbang juga akan membuat daya tahan tubuh penderita stunting lebih kuat.

2. Tidur yang cukup

Berikutnya, Genbest dapat memastikan anak dengan stunting mendapatkan istirahat yang cukup. Pasalnya, dengan tidur yang cukup di malam hari, akan mendorong hormon pertumbuhan anak.

Selain itu, tidur yang berkualitas juga akan membantu merangsang produksi hormon pertumbuhan. Dengan begitu, dapat membantu anak menjadi tinggi.

Baca juga: 3 Penyebab Stunting Menurut WHO

3. Lakukan pemeriksaan secara rutin

Anak yang mengalami stunting perlu menjalani pemeriksaan rutin ke posyandu atau dokter anak. Dengan demikian, kondisi kesehatan anak dapat terpantau dengan baik.

Hasil pencatatan berat dan tinggi badan anak pada kartu menuju sehat (KMS) dapat menjadi salah satu gambaran mengenai pencapaian hasil catch up growth yang dilakukan.

Itulah tiga catch up growth yang bisa dilakukan untuk memperbaiki tumbuh kembang anak stunting. Dengan cara tersebut, diharapkan anak yang mengalami stunting dapat mendapatkan gizi seimbang dan tumbuh dengan lebih baik.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau