KOMPAS.com - Menjelang pernikahan, sejatinya pasangan perlu mempersiapkan berbagai hal, termasuk menentukan jumlah anak.
Hal tersebut perlu dilakukan agar pasangan suami-istri terhindar dari permasalahan yang umum dihadapi saat berumah tangga, mulai dari masalah finansial hingga kesehatan.
Oleh karena itu, meskipun belum sampai pada tahap kehamilan, para calon orangtua perlu untuk merencanakan jumlah anak.
Baca juga: 10 Persiapan Pernikahan Wajib Calon Pengantin
Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) juga mendorong masyarakat agar sadar dan peduli kesehatan, termasuk pentingnya merencanakan jumlah anak sebelum menikah, melalui gerakan Generasi Bersih dan Sehat (Genbest).
Berikut beberapa manfaat merencanakan jumlah anak sebelum menikah.
Manfaat pertama merencanakan jumlah anak adalah mencegah risiko stunting. Dengan membuat perencanaan sejak dini, orangtua relatif lebih siap dalam memitigasi berbagai permasalahan saat merawat anak di masa depan.
Dengan demikian, Genbest bisa jadi lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi 1.000 hari pertama kehidupan anak, yakni sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Untuk diketahui, stunting merupakan gangguan pertumbuhan seperti tinggi badan yang lebih pendek daripada teman-teman seusianya. Hal ini juga membuat kecerdasannya rendah dan memiliki risiko penyakit jantung dan diabetes di kemudian hari.
Dengan merencanakan jumlah anak sebelum menikah, Genbest berkesempatan untuk mempersiapkan diri untuk menjadi orangtua baru.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam fase tersebut adalah memperhatikan status kecukupan gizi sebelum kehamilan.
Sebab, gizi buruk atau malnutrisi pada calon ibu selama kehamilan berisiko membuat bayi terlahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi yang lahir dengan BBLR berisiko tinggi tumbuh menjadi penderita stunting.
Untuk mencegahnya, calon ibu perlu memperhatikan asupan gizi seimbang yang kaya protein, vitamin, dan mineral. Bila merasa memiliki status gizi buruk atau anemia, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Baca juga: Stunting adalah Kondisi Gagal Tumbuh pada Anak, Berikut Faktanya!
Merencanakan jumlah anak sebelum menikah juga bermanfaat untuk mencegah jarak kehamilan terlalu dekat.
Perlu diketahui, jarak kehamilan yang terlalu dekat memiliki sejumlah risiko, mulai dari gangguan kesehatan pada ibu dan anak hingga angka kematian ibu dan anak saat melahirkan.
Genbest dapat menciptakan kualitas hubungan pasangan dan keluarga yang lebih harmonis dengan menentukan jumlah anak sebelum menikah. Sebab, Genbest dan pasangan tidak merasa ada keterpaksaan untuk memiliki anak karena sudah menyepakati jumlahnya sebelum menikah.
Dengan begitu, ikatan di antara orangtua menjadi lebih baik dalam merawat dan mendidik anak.
Manfaat terakhir merencanakan jumlah anak adalah membantu kesiapan finansial orangtua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Terlebih, hal ini sering kali dilupakan para calon orangtua.
Dengan menentukan jumlah anak sejak awal, Genbest dapat memperkirakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak di masa mendatang.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Stuting pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Itulah beberapa manfaat merencanakan jumlah anak sebelum menikah yang perlu diketahui Genbest.
Yuk rencanakan jumlah anak sebelum menikah. Perhatikan kesehatan dan cegah stunting sejak dini. Salam sehat untuk kita semua.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya