7 Hal yang Perlu Diperhatikan Bumil Saat Periksa Kehamilan, Apa Saja?

Kompas.com - 9 November 2022, 13:37 WIB
Nada Zeitalini Arani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu hamil (bumil) perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk memantau perkembangan kesehatan sang ibu maupun buah hati di dalam kandungan. Sebab, kehamilan yang terlihat baik belum tentu benar sehat adanya.

Pemeriksaan biasanya dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan untuk membantu bumil memiliki kehamilan yang sehat serta bisa melahirkan cukup bulan atau tidak prematur. Perlu diketahui, prematur adalah kelahiran bayi kurang dari bulan masa kandungan.

Bayi lahir prematur berisiko memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) serta mengalami pertumbuhan stunting.

Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengajak masyarakat mencegah stunting pada anak melalui gerakan Generasi Bersih dan Sehat (Genbest).

Baca juga : Stunting adalah Kondisi Gagal Tumbuh pada Anak, Berikut Faktanya

Dengan demikian, melalui pemeriksaan kehamilan rutin, bumil merupakan Genbest yang mendukung bayi lahir sehat dan cegah stunting. Umumnya pemeriksaan kehamilan dilakukan satu bulan sekali pada minggu ke-4 sampai ke-28 masa kehamilan.

Memasuki kehamilan minggu ke-28 sampai ke-36, pemeriksaan perlu dilakukan lebih sering yaitu 2 minggu sekali. Kemudian, di trimester akhir kehamilan, yakni minggu ke-36 hingga ke-41 pemeriksaan akan dilakukan satu minggu sekali.

Nah, sebelum dan saat memeriksakan kehamilan ke dokter atau bidan, ada tujuh hal yang perlu bumil perhatikan.

1. Mengingat Tanggal HPHT

Hari pertama haid terakhir (HPHT) adalah salah satu hal yang wajib diingat bumil saat melakukan pemeriksaan kehamilan pertama kali. Sebab, bidan dan dokter dapat mengukur usia kandungan melalui HPHT tersebut.

2. Gunakan pakaian yang praktis

Selanjutnya, saat melakukan pemeriksaan kehamilan, gunakanlah pakaian yang praktis. Sebab bidan atau dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan, seperti ultrasinografi (USG). Maka usahakan menggunakan pakaian berkancing seperti kemeja.

3. Datang bersama pasangan

Hal lain yang tak kalah penting saat pemeriksaan kehamilan adalah datang bersama pasangan. Saat pemeriksaan, bidan ataupun dokter akan mengedukasi terkait kehamilan dan menyampaikan informasi penting.

Maka, sebaiknya bumil datang bersama pasangan agar bisa menelaah informasi yang didapat bersama dan bisa saling mengingatkan. Kemudian, beberapa hal juga tidak dapat diputuskan sendiri, seperti persiapan persalinan normal atau sesar.

4. Jangan malu bertanya

Hal lain yang juga perlu dilakukan saat periksa kehamilan adalah menanyakan informasi yang dibutuhkan kepada bidan dan dokter. Jangan ragu bertanya apa pun seputar kehamilan, misal, nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil.

Sebab, kedua hal itu berpengaruh terhadap kesehatan kandungan, yaitu 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bayi yang dimulai sejak kehamilan.

Baca juga : Cara Mengatasi Stunting pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

5. Menginformasikan penyakit yang diderita dan obat yang dikonsumsi

Untuk bumil yang memiliki riwayat atau mengalami penyakit tertentu ada baiknya menginformasikan kepada bidan dan dokter saat pemeriksaan kehamilan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau