"2010 saya masuk polisi, sampai sekarang saya merasa bangga bisa mengabdi pada negara. Dulu betul saya enggak boleh sama ayah, tapi saya yakin dengan basic Paskibra sejak SMP dan SMA," tutur dia.
Sebagai seorang Bintara muda, Tanti tak memiliki harapan lebih selain apa yang dia dedikasikan selama ini bisa menjadi amal ibadah.
Jika kelak diberi kesempatan, Tanti berharap bisa melanjutkan pendidikan perwira.
"Target, kalau ada rezeki umur ingin sekolah perwira, semoga ada rezekinya. Pengalaman kerja yang sudah saya lewati kalau ada kesempatan ingin ikut, tapi kini pangkatnya belum cukup," ujar Tanti.
Tanti bercerita, 10 tahun mengabdi, dia pernah menjaga sejumlah Pos Pam saat mudik Lebaran, seperti Cileunyi, Cikaledong, dan Ciwidey.
"Kalau penempatan yang tergantung ditugaskannya di mana. Saya pasti siap bertugas sesuai perintah," katanya.
Pengalaman selama memantau arus mudik dan balik, membuat Tanti mampu menggambarkan situasi dan kondisi arus lalu lintas di beberapa wilayah Pos Pam.
Tanti menjelaskan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan dari beberapa Pos Pam.
Pos Pam Cikaledong misalnya, menurutnya di sana kemacetan baik arus balik dan mudik sangat signifikan akibat buangan dari wilayah Tasik.
Sementata Pos Pam Cileunyi tidak terlalu sibuk. Hanya saja, hal-hal unik kerap ada di Pos Pam Cileunyi.
"Kalau di sini tak terlalu sibuk, paling ada pemudik pecah ban, pemudik lelah siapin makanan, kita sambut lah. Kalau Ciwidey, lebih ke wisata, beres Lebaran Pos Kawah Putih," ujar dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya