Di sela-sela pekerjaannya, Ipul melakukan konseling bersama PK di Bapas Jakpus. Di sana, dia pernah mengutarakan keinginannya memiliki usaha ayam geprek sendiri.
Namun, Ipul tidak memiliki modal dan sarana.
Niat dan semangatnya inilah yang menjadi pertimbangan pejabat Bapas untuk memilihnya sebagai penerima gerobak untuk jualan.
“Setelah ikut kerja di ayam geprek jadi pengin buka usaha sendiri. Dia menyampaikan ke PK-nya saat konseling. Klien (Ipul) sudah ada niat buka usaha,” ujar ujar Dumora Silaen selaku Pembimbing Klien Syaiful kepada Kompas.com, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Kisah Pijar, Eks Napi Tawuran yang Sukses Rintis Kedai Kopi Sendiri...
Ipul mengaku tidak peduli pandangan orang soal statusnya sebagai eks napi. Bagi dia, hal yang terpenting adalah fokus pada pengembangan diri.
“Saya bilang enggak masalah. Mungkin saja dia masih takut atau gimana kan kita enggak tahu. Biarin saja orang mau mikir apa, yang penting tujuan kita ke depannya benar,” imbuh Ipul.
“Ini kan dilihat, bener kayak gimana, 'oh ini berjuangnya benar',” sambung dia.
Meskipun begitu, Ipul memilih untuk tidak terlalu berkoar-koar soal statusnya sebagai mantan napi.
Padahal, ada orang di sekitar dia yang justru merasa bangga pernah dihukum penjara.
Baca juga: Sejumlah Napi Bebas Bersyarat Ikut Job Fair, Bapas Jakpus: Supaya Bisa Langsung Kerja
“Orang memang enggak ada yang takut (sama saya sebagai eks-napi). Kalau orang tahu ya, bilang ‘ya sudah enggak apa’. Cuma, kita jangan sampai terlalu blak-blakan,” celetuk Ipul.
“Lebih baik diam. Ada orang yang justru malah bangga masuk penjara, sok iye. Saya sih diam-diam saja,” tambah dia sambil nyengir.
Untuk diketahui, Ipul pernah mengemban masa hukuman di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba akibat penggunaan narkotika dan tindakan kriminal selama 2018-2020.
Sejak kembali bebas, Ipul bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memfokuskan kegiatannya berdagang ayam geprek miiknya “Geprek Akang Asegar” yang berlokasi di Jalan Kramat Pulo Barat, RT 003/RW 04, Senen, Jakarta Pusat.
Lapaknya buka setiap hari kecuali hari Minggu, mulai dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya