"Artinya, di NTT ini (sorgum) sangat dikenal. Tapi, orang lupa karena program berasnisasi di masa lampau," Maria Loreta berujar.
Dengan kegigihannya, perempuan asal Ketapang, Kalimantan Barat, itu berhasil mengumpulkan 15 kilogram bibit sorgum.
Ia langsung menanamnya di lahan yang telah disiapkan, dengan keyakinan bahwa ke depan sorgum akan menjadi makanan alternatif yang diminati banyak orang.
Maria Loreta menambahkan, sejak saat itu, gerakannya semakin masif karena bergabung dengan Yaspensel Keuskupan Larantuka. Sebab, ia mendapat banyak dukungan.
"Artinya, saya tidak bekerja sendiri. Teman-teman wartawan juga mendukung, memberitakan apa yang kami buat. Kemudian ada dukungan dari NGO (non-governmental organization) seperti KEHATI," kata dia.
Sebagai informasi, Generasi Bangkit adalah program inisiatif Kompas.com untuk mendukung individu yang berperan sebagai agen perubahan dalam memperbaiki kondisi sosial dan lingkungan di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mengangkat dan memberikan dukungan kepada mereka, agar gerakan baik yang mereka lakukan dapat memengaruhi banyak orang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya