Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik

Kompas.com, 19 Juni 2025, 20:44 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

Konversi hutan untuk kayu, pertanian, pertambangan, dan pembangunan bendungan terus menghilangkan habitat di setiap benua. Di Sumatra, data satelit menunjukkan bahwa hutan dataran rendah di bawah 500 meter—wilayah utama orangutan—menyusut hingga enam puluh persen antara tahun 1985 dan 2007.

Di wilayah Menabe, Madagaskar, tutupan hutan telah berkurang lebih dari tiga puluh persen sejak tahun 2012, memecah populasi lemur menjadi fragmen-fragmen terisolasi. Bagi gorila Cross River, kini terdapat mosaik desa, jalan, dan ladang yang memisahkan sub-populasi yang dulunya terhubung oleh jarak yang dapat ditempuh hewan dengan aman.

Perburuan dan perdagangan satwa liar menambahkan pukulan kedua yang mematikan. Meskipun orangutan Tapanuli hidup di daerah yang curam, individu muda masih sering ditangkap untuk perdagangan hewan peliharaan, sementara individu dewasa mati akibat konflik lahan pertanian atau jerat. Di Afrika Barat, perburuan gorila sempat menurun, namun kekerasan politik sejak tahun 2016 mungkin menghidupkan kembali pasar daging hewan buruan.

Perubahan iklim juga menjadi ancaman yang mengintai di balik setiap krisis lokal. Musim kemarau yang lebih panjang menekan pohon-pohon penghasil buah, dan badai yang lebih ganas meratakan hutan pesisir—efek yang sudah terlihat jelas di habitat gibbon dan lemur.

"Situasinya dramatis. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan kehilangan beberapa spesies ini selamanya," Christian Roos, seorang ahli genetika di German Primate Center, memperingatkan. "Tetapi ada harapan — jika sains, politik, dan masyarakat bertindak bersama."

Laporan ini menuntut perluasan cepat area yang dilindungi, namun juga menekankan penegakan hukum di lapangan, di mana penebangan liar dan perdagangan satwa liar masih merajalela. Laporan ini menyerukan kepada pemerintah untuk memperketat undang-undang, menghentikan perebutan lahan, dan melibatkan masyarakat adat serta komunitas lokal sebagai mitra penuh.

Pendanaan harus bergerak melampaui hibah jangka pendek. Gaji patroli jangka panjang, restorasi ekologis, dan, jika jumlahnya anjlok, translokasi yang dikelola dengan hati-hati atau koloni ex-situ semuanya diperlukan.

"Setiap spesies primata yang kita hilangkan tidak hanya berarti kerugian yang tak tergantikan bagi alam, tetapi juga bagi kita manusia," kata Roos. "Karena primata bukan hanya hewan yang menarik—mereka juga merupakan spesies kunci ekosistem kita."

Meskipun tantangannya besar, konservasi masih dapat mengubah keadaan. Kerja sama yang efektif antara Tiongkok dan Vietnam telah mengamankan dua cagar alam untuk gibbon Cao-vit dan melibatkan penduduk desa dalam pekerjaan patroli; populasi kecil ini sekarang stabil dan bahkan membentuk kelompok baru.

Di Nigeria, gambar dari jebakan kamera yang menunjukkan bayi gorila Cross River membuktikan bahwa, jika hutan dibiarkan berdiri dan jerat disingkirkan, kera-kera ini akan berkembang biak lagi. Kisah-kisah sukses ini memiliki tiga ciri utama: pengelolaan lokal yang kuat, implikasi hukum yang jelas, dan dana yang bertahan cukup lama untuk membangun kembali hutan.

Daftar baru ini menunjukkan dengan tepat di mana bahan-bahan tersebut harus diterapkan terlebih dahulu. Ini bukan daftar kasus tanpa harapan, melainkan rencana tindakan darurat. Edisi berikutnya akan mengungkapkan apakah komunitas global telah memilih penyelamatan daripada hanya mengenang. (Ade S/National Geographic Indonesia)

Baca juga: Selesai Rehabilitasi, 5 Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Kalimantan Tengah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau