Ini Ciri-ciri Air Sumur Sehat dan Aman Digunakan

Kompas.com - 19 Juli 2020, 08:24 WIB
Aditya Mulyawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air sumur atau air tanah merupakan salah satu sumber air bersih yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Penggunaan air sumur pun beragam, mulai dari kebutuhan sanitasi hingga air minum sehari-hari.

Akan tetapi, ada bahaya yang mengintai jika kualitas air tanah tidak diperhatikan. Kondisi air yang buruk berpotensi menjadi sarang bakteri. Seperti diketahui, bakteri tertentu dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti diare.

Diare adalah salah satu penyakit berbahaya yang rentan menyerang anak. Penyakit itu dapat menguras nutrisi tubuh anak. Jika diare terus berulang dan tidak segera ditangani, anak akan berisiko mengalami gizi buruk dan stunting.

Baca juga: Diare Terlalu Sering Dapat Meningkatkan Risiko Stunting pada Anak

Oleh karena itu, penting untuk memiliki kualitas air tanah yang baik di rumah. Di samping asupan nutrisi yang cukup, sanitasi yang baik dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Berikut ciri-ciri air tanah yang sehat dan aman untuk digunakan di rumah.

1. Jernih

Indikator pertama yang perlu diperhatikan adalah kejernihan air. Jika air tanah tampak keruh, maka dapat dipastikan air telah terkontaminasi lumpur dan tidak layak untuk digunakan, terutama untuk air minum.

Meski demikian, air yang tampak jernih belum tentu bersih dan layak digunakan. Namun demikian, hal itu dapat menjadi langkah pertama untuk menilai kualitas air tanah.

2. Tidak berwarna

Pada beberapa kasus, ada air tanah yang berwarna kuning atau hijau. Kondisi itu lebih parah dari air keruh dan sangat berbahaya untuk kesehatan.

Baca juga: Ciri-ciri Air Minum yang Tercemar dan Bahayanya Bagi Tubuh

Umumnya, warna air tanah dipengaruhi kandungan unsur yang ada di dalam tanah. Anda dapat mendeteksi hal itu dengan menaruh jarum atau batu di dasar bak penampungan. Jika tidak terlihat dari atas, maka air tersebut tidak layak untuk digunakan.

3. Rasanya tawar

Setelah memastikan air tanah tampak jernih dan tidak berwarna, langkah selanjutnya adalah mencicipi rasanya sedikit. Layaknya air minum, air tanah yang baik umumnya akan terasa tawar.

Jika air tanah terasa aneh saat dicicipi, dapat dipastikan air tersebut telah tercemar unsur polutan dan berbahaya untuk digunakan.

4. Derajat keasaman (pH) netral

Indikator selanjutnya adalah tingkat keasaman (pH). Air tanah yang baik dan aman digunakan harus memiliki pH netral, yakni antara 6,8 hingga 7,2 untuk bak penampungan kecil, serta 6,5 hingga 7,5 untuk bak penampungan besar.

Baca juga: Minum Air Tercemar Bisa Sebabkan Gangguan Hormon

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau