Tidur Berkualitas Bikin Tumbuh Kembang Anak Optimal, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 28 Mei 2021, 07:11 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur merupakan salah satu kebutuhan vital manusia, tak terkecuali bagi anak. Sama pentingnya dengan makan, bagi bayi ataupun anak-anak, tidur bermanfaat untuk memperbarui energi sekaligus menjaga emosi tetap stabil.

Pasalnya, ketika proses tidur berlangsung, otak akan menyaring, menyimpan informasi, bahkan memperbaharui unsur kimia dalam tubuh.

Ketika anak memiliki jadwal dan kualitas tidur yang baik, tumbuh kembangnya di masa depan jadi lebih optimal.

Melansir sciencedaily.com, Senin (3/12/2018), Profesor University of Brithis Columbia Wendy Hall mengatakan, anak-anak yang memiliki jadwal tidur tidak teratur berpotensi mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding yang memiliki jadwal tidur yang konsisten.

Baca juga: Anak Belum Bisa Bicara hingga Usia 2 Tahun? Coba Lakukan Cara Ini

"Saat bayi di bawah usia tiga tahun (batita) tidur, terjadi proses regenerasi sel-sel tubuh. Tumbuh kembang otak anak pun berlangsung pada puncaknya saat anak sedang tidur," ujar Hall.

Untuk diketahui, selama tidur, semua sel tubuh, termasuk sel otot, hati, ginjal, tulang sumsum, dan sel otak mengalami pemulihan. Alhasil, tubuh dan fungsi organ pada anak berkembang optimal serta mendongkrak produksi hormon-hormon pertumbuhan.

Selain itu, tidur yang cukup dinilai penting karena mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja otak dan melancarkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak.

Tahapan tidur anak

Untuk mendapat tidur berkualitas, bayi atau batita harus melewati dua tahapan tidur, yaitu tidur dalam atau fase tidur Non-Rapid Eye Movement (Non-REM) dan tidur aktif atau yang biasa disebut tidur REM.

Baca Juga: Berbagai Indikator Pertumbuhan Anak pada Usia 1–2 Tahun

Pada tahapan tidur dalam (Non-REM), aktivitas otak regular masih terus berjalan. Pada umumnya, di fase ini pola pernapasan dan denyut jantung bayi teratur tanpa disertai mimpi.

Fase Non-REM berperan penting dalam perbaikan sel-sel tubuh dan produksi hormon pertumbuhan yang maksimal sekitar 75 persen sehingga memengaruhi pertumbuhan batita.

Sementara itu, tahapan tidur aktif (REM) biasanya ditandai dengan adanya gerakan bola mata yang sangat cepat, detak jantung, dan pernapasan yang terus meningkat disertai mimpi.

Pada tahapan tersebut, metabolisme otak berada pada tingkat paling tinggi sehingga berpengaruh pada restorasi atau pemulihan emosi dan kognitif bayi dan batita.

Baca Juga: Berat Badan Kurang Bisa Ganggu Perkembangan Otak, Kok, Bisa?

Durasi tidur berdasarkan jenjang usia

Oleh karena itu, Sobat Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) perlu mengetahui jadwal tidur yang baik bagi buah hati. Tujuannya, agar tumbuh kembang si kecil tetap optimal.

Merujuk Journal of Clinical Sleep Medicine (2016), The American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan durasi tidur anak berdasarkan tahanap usia.

Bayi baru lahir usia 0-3 bulan, durasi tidur yang diperlukan adalah 14-17 jam per hari. Sementara itu, bayi usia 4-12 bulan durasi tidur yang ideal 12-16 jam.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau