Setelah berhasil membangun bisnis di pesantrennya, Najla menghimpun pesantren lain untuk berkolaborasi dan memulai mengembangkan usaha di lingkungan pesantren.
Najla kemudian didapuk sebagai Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Provinsi Jambi yang didukung Bank Indonesia (BI).
Wirausaha pesantren memang tidak mudah dan banyak hambatan.
Makanya, Najla membuka akses permodalan sejak 2018 melalui lembaga keuangan mikro syariah, yaitu Bank Wakaf Mikro (BWM) As’ad.
Banyak pelaku usaha mendapatkan pinjaman tanpa bunga senilai Rp 1 juta-5 juta. Pinjaman yang sudah digelontorkan mencapai Rp 300 juta.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya