CIANJUR, KOMPAS.com– Pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan layanan kesehatan yang digagas KG Media berkolaborasi dengan Sekolah Relawan.
Pemeriksaan medis yang melibatkan dokter, bidan, dan relawan ini dipusatkan di Kampung Lebe, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Pratiwi, seorang tenaga kesehatan mengemukakan, mayoritas pengungsi mengeluhkan batuk pilek, gatal-gatal, kolesterol, dan hipertensi.
“Untuk penyintas anak banyak yang sakit batuk dan pilek, sedangkan dewasa rata-rata hipertensi dan gangguan pada kulit,” kata Pratiwi kepada Kompas.com di lokasi pengungsian, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Keluhkan Relokasi, Bupati: Pekerjaan Baru Disiapkan
Menurut Pratiwi, beragam penyakit yang diderita pengungsi ini lebih disebabkan kondisi cuaca yang tidak menentu serta pola makan.
“Termasuk faktor minimnya ketersediaan air bersih dan kondisi lingkungan di pengungsian, seperti sanitasi yang tidak ideal,” ujar dia.
Terlebih, sambung Pratiwi, selama sebulan lebih tinggal di hunian darurat tersebut, para pengungsi tidak pernah memeriksakan kesehatannya.
“Karena itulah kita jemput bola ke sini. Rencananya layanan kesehatan kita berikan sampai selesai fase recovery ini,” imbuhnya.
Marketing Communication Initiative CSR Kompas.com Brahmanda Pandya Dhipta mengatakan, pemeriksaan kesehatan ini ditargetkan bisa melayani 200 orang.
Baca juga: Penyaluran Dana Kerahiman Korban Jiwa Gempa Cianjur Ditargetkan Rampung Akhir 2022
Kegiatannya sendiri akan dilaksanakan hingga esok untuk kemudian berpindah ke lokasi lain yang sekira mendesak untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari program Mamadona atau Mari Bersama Berdonasi yang digagas KG Media,” kata Brahmanda di lokasi yang sama.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya