Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Jauh Reverse Osmosis (RO), Saring 99,99 Persen Polutan Air

Kompas.com, 17 Juli 2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Semakin pekat kandungan polutan di dalam air, semakin keras pula upaya membran di dalam RO menyaring yang berakibat pada semakin cepat masa pakainya.

Ivan menuturkan, masa pakai membran RO untuk kondisi air ideal, seperti air PDAM, bisa mencapai dua hingga tiga tahun.

Sedangkan bila langsung menyaring air yang belum diketahui tingkat polutannya, masa pakainya bisa lebih cepat lagi.

Untuk itu, diperlukan pengecekan kadar polutan di dalam air untuk menentukan filter tambahan sebelum langsung disaring oleh membran RO. Dengan demikian, masa pakai membran bisa lebih panjang dan bisa lebih hemat.

Baca juga: IDI dan Le Minerale Gelar Edukasi Manfaat Air Mineral Berkualitas

Satu set RO dengan filter tambahan berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta tergantung jenis, merek, kualitas, bahan, dan kelengkapannya.

“Rekomendasinya adalah cek dulu kandungan airnya, sesuaikan pra-filter, kemudian saat mau pasang bisa sesuakan bujetnya,” tutur Ivan.

Sedangkan untuk mengganti membran RO, harganya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 500.000 tergantung merek, jenis, dan kapasitasnya.

Ciri-ciri membran RO yang sudah waktunya untuk diganti adalah debit air keluar yang kecil dan angka total dissolved soild (TDS) naik.

TDS adalah salah satu indikator jumlah partikel atau zat berupa senyawa organik maupun non organik yang ada di dalam air. 

Ivan berujar, kadar TDS air RO biasanya di bawah 50 parts per million (PPM). Itu artinya, air sangat layak untuk minum.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Miliaran Orang Masih Kekurangan Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak

Lebih hemat

Investasi awal untuk RO memang relatif mahal, apalagi bila menggunakan kualitas yang baik dengan harga yang lebih tinggi.

Akan tetapi, penggunaan RO di rumah disebut bisa menghemat pengeluaran untuk kebutuhan air bersih di rumah.

Di akun Twitternya, Ivan mencontohkan simulai pemakaian RO dengan air PDAM dengan asumsi harga air 9.800 per meter kubik dan harga listrik Rp 1.700 per kilowatt jam.

Jika memakai RO dengan harga Rp 5 juta dan filter lima tahapan lengkap dengan biaya penyusutannya, biaya untuk filtrasinya sekitar Rp 50 per liter.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Miliaran Orang Masih Kekurangan Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak

Sedangkan biaya bahan baku untuk air Rp 14 per liter. Mesin RO asumsinya memiliki daya listrik 30-40 watt, dengan pemakaian 8 jam per hari biayanya Rp 14 per liter.

Jika digabung, harga filtrasi air dengan RO lengkap dengan daya listrik dan bahan bakunya adala Rp 78 per liter.

Asumsi AMDK satu galon dengan isi 19 liter harganya sekitar Rp 20.000. Bila dibandingkan, harga 1 liter AMDK adalah Rp 1.052.

Menurut Ivan, untuk mengganti setiap komponen filtrasi RO juga tidak sulit. Komponennya umum dijual di toko daring atau toko filter air.

Baca juga: Kopi Tirto, Dukungan Aqua untuk Konservasi Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Pemerintah
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
Pemerintah
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau