Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap, Hidrogen Tersembunyi Bisa Pasok Energi 170.000 Tahun

Kompas.com - 22/05/2025, 17:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsep penggunaan hidrogen sebagai energi hijau telah ada selama berabad-abad.

Sayangnya, para ilmuwan belum menemukan cara untuk memproduksi hidrogen terbarukan dengan biaya yang kompetitif.

Ilmuwan pun mencoba langkah lain untuk mengatasi problem tersebut sekaligus mewujudkan janji energi hijau hidrogen, yakni dengan mencari sumber hidrogen alami.

Kabar baiknya, tim gabungan dari Universitas Oxford, Universitas Durham, dan Universitas Toronto kemudian mengidentifikasi lingkungan geologis yang memungkinkan terbentuknya hidrogen secara alami.

Berdasarkan perkiraan para ilmuwan, proses geologis di kerak Bumi telah menghasilkan jumlah hidrogen yang sangat massif selama miliaran tahun.

Kemungkinan hidrogen yang dihasilkan pun cukup untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat modern kita selama sekitar 170.000 tahun.

Baca juga: IESR Usulkan 6 Langkah Pengembangan Ekosistem Hidrogen Hijau

Meskipun jumlah hidrogen alami yang luar biasa besar tidak semuanya mudah dijangkau, studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Earth & Environment ini menunjukkan bahwa bahkan sebagian kecil yang dapat diakses pun masih menawarkan solusi energi yang berpotensi sangat besar untuk ribuan tahun ke depan.

Tantangan utamanya adalah bagaimana cara menemukannya dan mengembangkannya secara efisien.

Seperti diberitakan Popular Mechanics, Jumat (16/5/2025), para ilmuwan telah mengembangkan panduan untuk menemukan lokasi hidrogen alami yang tidak hanya ada, tetapi juga layak secara komersial untuk diekstraksi.

Jika berhasil, ini bisa menghilangkan kebutuhan untuk memproduksi hidrogen dari hidrokarbon dan membuat hidrogen sebagai sumber energi yang benar-benar bersih.

Lokasi-lokasi ideal ini membutuhkan tiga hal yaitu hidrogen itu sendiri, batuan yang bisa menyimpannya, dan lapisan batuan yang mencegahnya bocor.

Panduan tidak hanya berfokus pada di mana hidrogen alami terbentuk, tetapi juga memahami dinamika keseluruhan produksinya, termasuk faktor-faktor sangat kecil yang dapat menyebabkan hidrogen itu hilang atau terdegradasi.

Dengan memahami proses pembentukan dan konsumsi ini secara detail, para ilmuwan dapat lebih akurat memprediksi lokasi di mana cadangan hidrogen alami yang besar dan dapat diekstraksi itu ditemukan.

"Misalnya kita tahu bahwa mikroba bawah tanah 'memakan' hidrogen. Jadi menghindari lingkungan yang menyebabkan mereka bersentuhan merupakan hal yang penting untuk menjaga hidrogen dalam akumulasi cadangan yang layak secara ekonomi," papar Barbara Sherwood Lollar, salah satu penulis studi dari University of Toronto.

Baca juga: Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

Salah satu area yang menarik dan memenuhi syarat sebagai lokasi penyimpanan hidrogen adalah Kansas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
Harapan Orangutan di Tengah Ancaman Kepunahan: Sains, Politik, Publik
LSM/Figur
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pulau untuk Dijaga, Bukan Dijual: Jalan Menuju Wisata Berkelanjutan
Pemerintah
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
GAPKI Gandeng IPOSS untuk Perkuat Sawit Indonesia di Tingkat Dunia
Swasta
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Bioteknologi Jagung, Peluang Indonesia Jawab Masalah Ketahan Pangan
Swasta
Peluang 'Green Jobs' di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
Peluang "Green Jobs" di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah
LSM/Figur
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030
Pemerintah
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
PGN Perluas Akses Internet di Lingkungan Kampus Unsri
BUMN
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan
LSM/Figur
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
Mata dari Langit: Bagaimana Penginderaan Jauh Bantu Selamatkan Bumi?
LSM/Figur
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
16 Sistem Penambatan Bakal Dipasang untuk Jaga Terumbu Karang Raja Ampat
Pemerintah
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Picu Kerusakan Lingkungan, 2 Perusahaan Tambang Didenda Rp 47 Miliar
Pemerintah
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Peringati HUT Ke-47, Pasar Modal Indonesia Serahkan Bantuan Ambulans untuk Masyarakat Papua
Swasta
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Satu Prompt ChatGPT Konsumsi Setengah Liter Air Bersih
Swasta
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
KKP Ungkap Pendapatan Sektor Perikanan Indonesia Capai Rp116 Triliun
Pemerintah
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
Menelusuri Jejak Kayu Ilegal lewat Forensik DNA, Harapan Baru dalam Penegakan Hukum Kehutanan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau