Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2026, Pemerintah Fokus Bangun Fasilitas Pengelolaan Sampah hingga Air Minum

Kompas.com, 10 Oktober 2025, 18:38 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pembangunan 80 fasilitas pengelolaan sampah, 12.000 irigasi, hingga 700 proyek air bersih pada 2026 mendatang. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan pembangunan infrastruktur akan diprioritaskan guna mendukung swasembada pangan, air, dan energi.

"Kami mengedepankan kemitraan publik-swasta untuk mencapai hasil hijau, hasil nyata, dan hasil bersama demi ekonomi berkelanjutan. Kami percaya bahwa pembiayaan publik saja tidak cukup untuk menanggung beban pembangunan," kata Dody dalam Indonesia International Sustainability Forum di Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2025).

Melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), berbagai proyek seperti bendungan, jalan tol, dan fasilitas pengelolaan sampah percontohan di Lampung, Jawa Barat, dan Balikpapan rampung dibangun. 

Baca juga: Retno Marsudi Ungkap Tantangan Air Bersih, dari Infrastruktur hingga Investasi

Dody menilai, pembangunan infrastruktur bukan sekadar proyek ekonomi melainkan bagian dari tanggung jawab menjaga keseimbangan iklim maupun ekosistem. 

"Untuk pembangunan berkelanjutan dan memperkuat kerja sama, kita harus memastikan bahwa tidak ada pemerintah yang bisa berdiri sendiri, tidak ada bisnis yang bisa tumbuh sendiri, dan tidak ada komunitas yang bisa bertahan sendiri," imbuh dia.

Ia menyampaikan, kota-kota di Indonesia saat ini menyumbang sekitar 45,5 persen produk domestik bruto (PDB) nasional. Namun pertumbuhan yang cepat memicu berbagai tekanan mencakup meningkatnya risiko kawasan pesisir, kepadatan permukiman, dan melambatnya mobilitas.

"Krisis iklim bukanlah hal abstrak, dampaknya sudah nyata di Indonesia saat ini. Sebagai contoh, Semarang menghadapi kenaikan permukaan laut, Nusa Tenggara Timur dilanda kekeringan, dan Bali menghadapi banjir," ucap dia.

Karena itu, pihaknya menekankan pembangunan tidak hanya berorientasi pada fisik semata, tetapi juga masa depan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, ia membeberkan Kementerian PUPR telah membangun dan memperbarui 3.000 sekolah, 100 madrasah, dan ratusan universitas.

Kini, pemerintah tengah mengembangkan laboratorium untuk ketangguhan pangan, energi, dan air di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, serta Papua Selatan.

Baca juga: Air Melimpah, Hidup Susah: Cerita Sadiah Mentas dari Ironi Krisis Air di Tepian Kapuas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Energi Terbarukan Global Meningkat Tiga Kali Lipat, China Memimpin
Pemerintah
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Proyek Konservasi Dunia Diam-diam Gagal, Target Alam Global Terancam
Pemerintah
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
40 Saksi Diperiksa dalam Kasus Kontaminasi Cesium-137 di Cikande
Pemerintah
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Kemenhut Ungkap Tersangka Penambang Batu Bara Ilegal Bukit Soeharto di IKN
Pemerintah
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
2 Ekor Pesut Mahakam Mati Diduga karena Lonjakan Aktivitas Tongkang Batu Bara
LSM/Figur
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
KLH Akui Belum Tahu Asal Muasal Radioaktif yang Kontaminasi Cengkih Ekspor
Pemerintah
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Jayapura Tetapkan Perda Perlindungan Danau Sentani, Komitmen Jaga Alam Papua
Pemerintah
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
Indonesia Masih Nyaman dengan Batu Bara, Transisi Energi Banyak Retorikanya
LSM/Figur
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
KLH: Cengkih Ekspor Asal Lampung Terkontaminasi Radioaktif dari Pemakaman
Pemerintah
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
PR Besar Temukan Cara Aman Buang Limbah Nuklir, Iodin-129 Bisa Bertahan 15 Juta Tahun
LSM/Figur
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
WVI Luncurkan WASH BP 2.0, Strategi 5 Tahun Percepat Akses Air dan Sanitasi Aman
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau