Yuk, Pahami Cara Menstimulasi Kemampuan Motorik Dasar Bayi

Kompas.com - 22 Mei 2020, 06:36 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Sumber GenBest.id

KOMPAS.com – Tumbuh kembang si kecil selalu bisa menjadi kejutan menakjubkan untuk para orangtua. Rasanya, baru kemarin si kecil bisa berguling, tiba-tiba hari ini sudah bisa merangkak. Dalam 5 tahun pertama, tumbuh kembangnya memang berjalan sangat pesat.

Nah, salah satu tugas Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) sebagai orangtua adalah selalu memantau tumbuh kembang anak.

Caranya bisa melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) atau memanfaatkan berbagai aplikasi tumbuh kembang anak yang sekarang banyak tersedia.

Salah satu yang perlu dipantau adalah keterampilan motorik si kecil, apakah sudah sesuai dengan usia perkembangannya atau belum. Bila memang belum, tak perlu langsung menyimpulkan anak menderita suatu penyakit atau terkena stunting.

Jangan lupa, setiap anak unik dan berbeda, termasuk dalam pencapaian keterampilan motoriknya. Mungkin saja anak hanya butuh sedikit stimulasi.

Nah, berikut ini adalah beberapa contoh stimulasi untuk kemampuan motorik dasar bayi berdasarkan rentang usianya.

0-3 bulan: Berlatih tengkurap

Saat memasuki usia 3 bulan, tulang leher serta punggung bayi mulai menguat sehingga membuatnya bisa mengangkat kepala dan perut selama 10 detik.

Menurut riset yang dilakukan di New Michigan State University, pada usia ini cara menstimulasi kemampuan motorik dasar bayi yang tepat adalah melakukan tummy time.

Caranya, letakkan bayi pada posisi tengkurap selama 3-5 menit. Bila ia menolak, lakukan selama 1-2 menit saja, dan tingkatkan secara perlahan.

4-6 bulan: Belajar duduk

Bayi biasanya bisa duduk di usia 4 bulan atau paling lambat di usia 9 bulan. Untuk latihan duduk ini, GenBest tak perlu tergesa-gesa karena bayi harus dipastikan sudah dapat menahan lehernya, memiliki keseimbangan, dan memiliki otot-otot tubuh yang lebih kuat.

Kalau bayi tampak sudah siap, GenBest bisa membantunya duduk bersandar pada tubuh kita atau bantal.

7-9 bulan: Latihan merangkak

Mayoritas bayi merangkak di usia 8 bulan. Namun, kemampuan merangkak bisa berkembang di antara usia 6 bulan hingga 10 bulan. Sekali lagi, tak perlu memaksa bayi merangkak sebelum siap.

Bayi siap merangkak setelah dapat dengan mudah duduk tanpa dibantu dan harus sudah bisa berguling. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda ini, sebentar lagi bayi dapat merangkak.

10-11 bulan: Belajar berdiri

Pada usia ini perkembangan motorik dasar anak dilihat dari otot-otot kakinya yang semakin kuat. Untuk menstimulasi si kecil, kita bisa melatihnya berdiri sambil menopang tubuhnya.

Pertama-tama bantulah si kecil berdiri dari posisi duduk, lalu topang badannya dalam 3 hitungan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau