Sistem Imun Lemah saat Hamil, Kenali Sebabnya

Kompas.com - 23/05/2020, 07:11 WIB
Farhanah,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Sumber GenBest.id

KOMPAS.com - Apakah saat ini Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) sedang menjalani kehamilan? Selamat ya! Masa kehamilan adalah salah satu masa yang paling dinantikan setiap pasangan, sehingga perlu dinikmati.

Selama hamil, mungkin kamu akan lebih sering mengalami berbagai gangguan kesehatan. Penyebabnya adalah sistem imun ibu hamil yang memang lebih rentan terhadap beberapa infeksi. Namun, kamu tak perlu terlalu cemas selama masih dalam batas normal.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan sistem imun ibu hamil lebih lemah atau menurun. Berikut beberapa penyebab yang dikutip dari Health Line Parenthood, Senin (28/3/2016).

Pertama, agar embrio bisa tertanam dalam rahim.

Mungkin Genbest sudah pernah mendengar kalau sistem kekebalan tubuh ibu hamil “sengaja” dibuat lemah agar embrio bisa tertanam di rahim.

Hal itu karena embrio merupakan “organ asing”, sehingga ada perubahan pada beberapa aktivitas dalam sistem imun tubuh ibu hamil agar embrio bisa diterima tubuh ibu.

Perubahan terjadi pada monosit atau sel darah putih yang menjadi lebih aktif seperti adanya peningkatan jenis sel darah putih bernama neutrofil. Jenis sel ini memberi pertahanan tubuh terhadap bakteri, jamur, dan virus.

Jadi, tak perlu panik saat ibu merasa kekebalan tubuh melemah.

Kedua, harus mendukung dua orang.

Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh Genbest juga perlu bekerja lebih keras karena harus mendukung dua orang, yakni ibu dan janin yang sedang berkembang. Ini membuat kamu lebih rentan terhadap virus dan bakteri tertentu.

Saat hamil, beberapa bagian sistem kekebalan tubuh kamu terjadi peningkatan dan beberapa sistem lainnya justru ditekan. Tujuannya, menciptakan keseimbangan demi mencegah infeksi pada janin tanpa membahayakan kesehatan ibu.

Mekanisme tersebut membuat ibu akan lebih rentan terhadap infeksi, meski biasanya tidak menyebabkan sakit.

Ketiga, perubahan sistem tubuh.

Saat hamil akan ada perubahan sistem di dalam tubuh seperti paru-paru yang akan mengandung lebih banyak cairan. Ini terjadi karena tubuh sulit membersihkan cairan, sehingga menumpuk di paru-paru.

Cairan ekstra ini dapat merangsang pertumbuhan bakteri jahat dan menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau