KOMPAS.com – Periode emas perkembangan otak anak terletak pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu sejak dalam kandungan hingga usia tiga tahun.
Fase 1.000 HPK merupakan fase kritis yang memengaruhi tumbuh kembang anak di berbagai bidang. Mulai dari perkembangan motorik (fisik), bahasa, komunikasi, sosial emosional, dan kognitif.
Untuk diketahui, perkembangan otak sendiri merupakan bagian dari perkembangan kognitif yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak. Hal ini mencakup keterampilan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.
Seperti efek domino, keterampilan kognitf tersebut nantinya akan memengaruhi aspek-aspek perkembangan lain pada anak.
Baca juga: Ini Tanda-tanda Anak Punya IQ Tinggi Berdasarkan Penelitian
Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui apa yang harus diberikan dan apa yang didapatkan anak pada fase kritis tersebut untuk memaksimalkan pertumbuhan otak si kecil.
Lantas, apa yang perlu dilakukan orangtua untuk mengoptimalisasi tumbuh kembang otak anak di fase 1.000 HPK?
Diberitakan Kompas.com, Rabu (1/3/2017), saat anak masih dalam kandungan, orangtua dapat memberikan stimulasi pada calon buah hati.
Orangtua dapat memberikan sentuhan atau elusan pada perut ibu sambil mengajak janin berkomunikasi.
Baca juga: Cara Asyik Stimulasi Anak Saat Momen Makan
Meski terlihat sepele, ternyata cara tersebut mampu mengoptimalisasi perkembangan otak pada bayi.
Semakin banyak sel otak yang terbentuk, maka semakin luas pula jaringan otak si kecil. Ukuran dan perkembangan otak akan menentukan kecerdasan anak kelak.
Perlu diketahui, otak memiliki area terpisah-pisah yang mengatur fungsi kognitif anak, seperti fungsi bicara, nalar, motorik, dan sensorik.
Seiring pesatnya perkembangan otak pada periode 1.000 HPK, area yang mengatur fungsi-fungsi tersebut juga berkembang optimal.
Baca juga: Optimalkan Perkembangan Otak, Ini Manfaat Ceker Ayam untuk MPASI
Adapun stimulasi yang tepat dan konsisten akan membuat sinapsis yang dimiliki area tersebut terjalin kuat. Alhasil, fungsi kognitif anak dapat berkembang optimal.
Setelah bayi lahir, kebutuhan nutrisi harus dicukupi agar perkembangan otaknya di fase kritis semakin optimal.
Hal itu bisa dilakukan orangtua dengan memberika air susu ibu (ASI) sebagai asupan gizi pertama yang dapat dicerna oleh bayi. Idealnya, ASI diberikan hingga bayi berusia dua tahun.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya