Bahkan, akan lebih baik jika langkah tersebut juga dilakukan sebelum Anda merencanakan kehamilan serta tiga bulan setelah melahirkan.
Baca juga: Persiapan Memiliki Anak untuk Pasangan Baru Menikah
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika (CDC) menganjurkan ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen zat besi sebanyak 30 miligram (mg) setiap hari sejak cek kandungan pertama kali.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen asam folat sebanyak 400 mikrogram (mcg) per hari.
Di samping mengonsumsi makanan bernutrisi dan suplemen penambah darah, pemeriksaan kandungan juga perlu dilakukan secara rutin. Terlebih, jika ibu hamil kerap mengalami gejala anemia, seperti pusing dan cepat lelah.
Momen pemeriksaan kandungan bisa dimanfaatkan untuk bertanya apa pun seputar kehamilan, termasuk risiko anemia. Dokter akan memberikan saran terbaik untuk masalah tersebut.
Baca juga: Aman Dikonsumsi, Ini Panduan Makan Seafood untuk Ibu Hamil
Selain itu, dokter kandungan biasanya akan meresepkan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk memastikan ibu hamil cukup zat besi.
Itulah kiat yang bisa dilakukan dalam mencegah dan mengatasi risiko anemia saat hamil.
Bagi sobat Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) yang ingin mendapatkan informasi seputar kehamilan, tumbuh kembang anak, kesehatan bayi, dan perkembangan remaja putri, serta hal-hal lain terkait pencegahan stunting, silakan kunjungi laman www.genbest.id.
Yuk, jaga kesehatan dan penuhi asupan nutrisi agar masa hamil jadi menyenangkan!
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya