Bunda, Kenali 4 Fase pada Siklus Menstruasi

Kompas.com - 21 Juli 2021, 12:45 WIB
Imalay Naomi Lasono,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menstruasi merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan perempuan. Fase ini biasanya mulai dialami wanita ketika menginjak masa remaja.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), menstruasi atau datang bulan merupakan keluarnya darah dari vagina. Darah tersebut keluar bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang luruh.

Luruhnya dinding rahim tersebut adalah akibat dari tidak dibuahi. Hal ini juga menjadi alasan mengapa wanita hamil tidak mesntruasi.

Tidak hanya seputar pendarahan, menstruasi juga merupakan bagian dari proses kesuburan dalam siklus bulanan wanita. Proses ini disebut siklus menstruasi.

Umumnya, wanita mengalami siklus menstruasi selama 28-40 hari. Pada siklus ini, orangtua penting untuk memberikan edukasi, khususnya pada remaja putri yang baru mengalami menstruasi pertamanya.

Baca juga: Usia Berapa Anak Perempuan Masuk Masa Pubertas?

Selain itu, ada beberapa fase dalam siklus menstruasi pada wanita yang perlu sobat Generasi Bersih dan Sehat (Genbest) ketahui. Berikut ulasannya.

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi merupakan tahap pertama dari siklus menstruasi. Pada fase ini, lapisan dinding rahim dan sel-sel dinding rahim akan meluruh. Selain darah, vagina juga akan mengeluarkan lendir atau endometrium.

Fase tersebut dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dan berlangsung selama 4-6 hari. Pada umumnya, hari pertama hingga ke-3, darah menstruasi yang keluar akan lebih banyak.

Tidak hanya itu, perempuan yang memasuki fase mentruasi juga akan merasakan nyeri dan kram pada bagian panggul, kaki, dan punggung. Hal ini normal terjadi karena dipicu oleh kontraksi dalam rahim yang membantu meluruhkan endometrium.

Baca juga: Penting bagi Remaja Putri: Mengenal Menstrual Hygiene

Selama fase tersebut, hormon estrogen perempuan berada pada tingkatan rendah. Inilah sebabnya perempuan lebih mudah marah dan tersinggung kala mengalami fase tersebut.

2. Fase folikular

Fase selanjutnya adalah folikular atau praovulasi. Pada fase ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel telur. Untuk diketahui, folikel merupakan cangkang dari sel telur.

Fase tersebut juga meningkatkan hormon follicle-stimulating hormon (FSH) yang dapat memicu pematangan folikel. Umumnya, fase folikular terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam siklus menstruasi.

Lama waktu yang dihabiskan pada fase folikular tersebut kemudian menentukan berapa lama siklus menstruasi berlangsung.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau