3. Fase ovulasi
Fase ovulasi atau dikenal dengan masa subur wanita terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya. Fase ini ditandai dengan keputihan kental dan lengket berwarna bening seperti putih telur.
Baca juga: Kenapa Remaja Putri Lebih Rentan Alami Anemia?
Adapun fase ovulasi merupakan proses ketika ovarium melepaskan sel telur yang matang. Sel ini kemudian bergerak menuju tuba fallopi dan menempel pada dinding rahim untuk dibuahi sperma.
Sebagai informasi, masa hidup sel telur biasanya hanya sekitar 24 jam hingga bertemu dengan sperma. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati.
Sementara, sel telur yang bertemu dengan sperma dan sudah dibuahi akan menyebabkan terjadinya kehamilan.
4. Fase luteal
Tahap terakhir dari siklus menstruasi adalah fase luteal atau fase pramenstruasi. Fase ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti timbul jerawat, badan lemas, dan payudara membesar.
Pada fase luteal, folikel yang telah mengeluarkan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum sehingga memicu peningkatan hormon progesteron dan estrogen.
Peningkatan kedua hormon tersebut berguna untuk mempertebal lapisan dinding rahim.
Nah, sobat Genbest, itulah keempat fase dalam siklus menstruasi pada wanita. Fase ini akan terus berputar sejak wanita mengalami pubertas hingga manopause.
Gangguan pada setiap fase tersebut rentan memengaruhi siklus menstruasi dan berdampak pada proses kehamilan. Untuk itu, penting bagi sobat Genbest memerhatikan setiap prosesnya secara intens.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar ibu hamil, tumbuh kembang anak, kesehatan bayi, remaja putri, dan hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan stunting, sobat Genbest bisa mengunjungi lama https://genbest.id/.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya