KOMPAS.com - Saat hendak melangsungkan pernikahan, ternyata calon pengantin tidak hanya perlu memikirkan persiapan acara, tempat tinggal, dan semacamnya. Akan tetapi, sisi kesehatan, seperti status gizi normal juga perlu dipastikan.
Sebab, status gizi yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai gangguan kehamilan, serta pengaruhi pertumbuhan janin, seperti bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), lahir prematur, dan risiko stunting.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mendorong masyarakat agar sadar dan peduli kesehatan melalui gerakkan Generasi Bersih dan Sehat (Genbest).
Nah, bagi para Genbest yang hendak menikah, sudahkan memastikan status gizi dalam angka normal?
Untuk mengetahui status gizi, antara lain bisa dilakukan dengan pengukuran indeks massa tubuh (IMT), ditambah pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Sebagai informasi, IMT merupakan proposisi standar dari berat badan (BB) terhadap tinggi badan (TB).
Nah, bagi Genbest yang masih merasa kurang percaya diri karena status gizi belum normal bisa mulai meningkatkannya. Langkah itu sebenarnya tidak berbeda dengan membangun pola makan sehat melalui gizi seimbang.
Baca juga: Daftar Persiapan yang Tak Boleh Dilupakan Calon Pengantin
Bagi para calon ibu, beberapa sumber gizi yang tidak boleh dilewatkan, di antaranya protein, zat besi, dan asam folat.
Dilansir dari laman himpunan mahasiswa (Hima) Gizi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (Fema IPB), berikut lima tips untuk meningkatkan status gizi
Tips pertama yang bisa diterapkan agar status gizi normal adalah menjaga berat badan ideal. Sebab, kelebihan atau kekurangan berat badan berisiko menimbulkan masalah saat kehamilan.
Misalnya, berat badan berlebih atau kegemukan dapat menurunkan kesuburan. Semantara, beran badan kurang atau kurus dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan menyebabkan risiko berat badan lair rendah (BBLR).
Vitamin E memiliki peran penting dalam memelihara kesuburan. Sumber makanan yang mengandung vitamin E bisa didapatkan dari tumbuhan tauge, biji bunga matahari, dan kacang almond.
Kecukupan zat besi dan zink juga penting bagi para calon ibu. Keduanya, merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah tinggi di masa kehamilan.
Fungsi zat besi dalam kehamilan adalah membantu pembentukan sel darah merah dan hemoglobin yang dibutuhkan untuk menyalurkan oksigen serta nutrisi ke tubuh ibu dan janin.
Sementara, zink membantu menstabilkan hormon dalam tubuh ibu hamil dan membuat pertumbuhan bayi menjadi maksimal.
Sumber makanan kaya zat besi di antaranya daging merah, ikan, bayam, dan brokoli. Kemudian zink bisa didapatkan dari daging ayam, telur, susu, dan keju.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya