Cegah Stunting, Calon Pengantin Penting Perhatikan Usia, Gaya Hidup, dan Kebutuhan Asam Folat

Kompas.com - 18/11/2022, 15:41 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat ingin menikah, Anda bukan hanya bukan sebagai calon pengantin, tetapi juga menjadi calon orangtua. Bagi perempuan, penting untuk menyiapkan diri sebagai calon ibu.

Pasalnya, seorang anak yang sehat lahir dari ibu yang sehat. Artinya, sebagai Generasi Bersih dan Sehat (Genbest), Anda harus mempersiapkan kesehatan dengan serius sebelum memasuki masa kehamilan nanti.

Terlebih, masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) begitu krusial menentukan masa depan anak. Adapun 1.000 HPK dimulai sejak proses pembuahan dalam kehamilan.

Perkembangan fisik dan kognitif pada masa 1.000 HPK terjadi begitu pesat. Hal ini yang membuat masa tersebut bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan masa depan anak yang sehat dan cerah serta bebas stunting.

Baca Juga: Pentingnya Stimulasi dan Nutrisi dalam Tumbuh Kembang Anak Selama 1.000 HPK

Meski telah menjaga kesehatan, berbagai penyakit masih dapat menyerang saat Anda hamil. Salah satunya adalah anemia.

Sebagai informasi, anemia umum terjadi pada ibu hamil. Pasalnya, kebutuhan zat besi meningkat pada masa kehamilan.

Namun, pada kasus yang parah, anemia saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Kedua kondisi ini sangat erat kaitannya dengan stunting.

Nah, berikut adalah langkah-langkah pencegahan stunting yang dapat dilakukan Genbest sebelum menikah.

1. Menikah di usia ideal

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah menikah pada usia ideal. Adapun usia ideal menikah menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki.

Menikah di usia dini dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi stunting karena gizi perempuan di bawah usia tersebut biasanya masih belum siap untuk hamil.

Baca Juga: 4 Efek Negatif Menikah di Usia Anak

2. Periksa status gizi

Sebagai calon ibu, Genbest wajib memerhatikan status gizi sebelum menikah. Sebab, status gizi akan memengaruhi pertumbuhan janin saat memasuki masa kehamilan nanti.

Adapun status gizi yang kurang sebelum menikah dikhawatirkan dapat menyebabkan bayi lahir dengan BBLR. Dengan demikian, meningkatkan risiko stunting.

Maka dari itu, pastikan status gizi Anda normal sebelum menikah. Jika masih belum normal, Anda bisa memperbaikinya sebelum masa kehamilan. 

Baca Juga: Persiapan Menikah: Genbest Calon Ibu yang Sehat Kah?

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau