KOMPAS.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nation (UN) merupakan organisasi yang mewadahi kerja sama antarbangsa dan menjaga perdamaian dunia.
PBB resmi berdiri pada 24 Oktober 1945 setelah Piagam PBB diratifikasi oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan, yakni Prancis, China, Uni Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat, serta mayoritas dari 46 anggota lain.
Hari bersejarah tersebut kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari PBB atau UN Day. Pada 2022, PBB memilih tema “Building Back for Peace and Prosperity” yang berarti bangkit kembali untuk kedamaian dan kemakmuran.
Pemilihan tema tersebut diselaraskan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung PBB sekaligus kembali mengingatkan negara-negara untuk menjaga perdamaian dengan menyerukan multilateralisme yang inklusif, terhubung, dan efektif.
Untuk menggaungkan misi perdamaian PBB, sejumlah institusi pendidikan di Indonesia, seperti Sampoerna Academy, menyelenggarakan berbagai kegiatan seru. Salah satunya adalah memperingati UN Day.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan agenda utama PBB, yakni perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan pemahaman multikultural kepada peserta didik atau siswa.
Lantas, apa saja manfaat dan teladan yang bisa didapatkan oleh peserta didik melalui gelaran UN Day? Simak penjelasan berikut.
Ketika meneladani misi perdamaian yang diusung PBB, anak-anak secara otomatis menerima informasi tentang keberadaan bangsa lain di seluruh dunia. Dengan demikian, pengetahuan mereka terhadap kondisi negara-negara di belahan dunia lain pun bertambah. Hal ini akan membuka wawasan anak terhadap dunia luar, tidak hanya Indonesia.
Di Sampoerna Academy yang merupakan sekolah interkultural, misalnya, anak-anak diperkenalkan dengan keberagaman budaya, bahasa, agama, dan suku sejak dini.
International Early Years Curriculum (IELYC) Coordinator Sampoerna Academy Alia Md Noh mengatakan, Sampoerna Academy menanamkan wawasan global tentang keberagaman bangsa melalui konsep home country, adopted country, dan house country.
Konsep tersebut, kata Alia, diintegrasikan lewat beragam aktivitas menyenangkan, seperti gelaran mini flag parade, serta menampilkan lagu, tarian, dan musik dari berbagai negara.
“Pembelajaran seperti ini (kami gelar secara) sederhana, tetapi detail. Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah memahami keberagaman di seluruh dunia. Wawasan anak pun menjadi luas karena mendapat informasi tentang kondisi negara-negara di dunia. Orangtua pun dapat menerapkan sistem pembelajaran ini di rumah,” ujarnya.
Alia menuturkan bahwa selama kegiatan UN Day 2022, Sampoerna Academy memperkenalkan keberagaman di seluruh dunia lewat kegiatan menarik yang dapat siswa lihat, dengar, alami, dan rasakan secara langsung.
Sebagai contoh, seluruh siswa diminta mendekorasi ruang kelas mereka sesuai dengan identitas negara di seluruh dunia. Lalu, ada pula peragaan busana atau fashion show yang diikuti siswa dengan mengenakan kostum yang mewakili negara-negara tersebut.
Pengetahuan tentang negara lain juga bisa didapat siswa melalui aktivitas country presentation dan bazar mini. Sebagai penutup, seluruh siswa menunjukkan kerja sama mereka dengan mengadakan pertunjukan seni antarkelas.
Setelah memberikan pengetahuan tentang keberagaman, anak-anak akan menyadari bahwa perbedaan merupakan hal wajar dalam kehidupan.
Dengan mewajarkan perbedaan, mereka akan terhindar dari perselisihan yang menyinggung etnis, suku, agama, dan kultur. Dengan demikian, perdamaian akan terjalin dalam benak mereka.
Hal tersebut pun mendorong Sampoerna Academy untuk menciptakan lingkungan anak yang bisa menghargai perbedaan. Pasalnya, lingkungan di sekitar anak dapat memengaruhi pola pikir anak di masa depan.
Oleh karena itu, sekolah tersebut membagikan pengetahuan tersebut kepada awak media. Hal ini dilakukan lewat media session bertajuk “The Importance of Promoting Diversity in Early Childhood” sebagai rangkaian selebrasi UN Day 2022.
Pada sesi tersebut, Sampoerna University membahas penerapan pendidikan abad ke-21 yang berfokus pada pedagogi science, technology, engineering, art, and math (STEAM) dalam membentuk karakter generasi alpha. Hal ini dilakukan demi membangun pemikiran global pada anak yang menghormati dan memperjuangkan keberagaman.
Sampoerna Academy juga menekankan urgensi pengenalan keragaman sejak dini pada generasi alpha untuk mematahkan stereotip dan mencegah isu-isu, seperti diskriminasi, intimidasi, dan rasisme.
Selain menyemarakkan keberagaman dan informasi global, meneladani misi PBB juga bisa membantu peserta didik untuk menyayangi lingkungan sekitar. Pasalnya, salah satu poin SDGs yang disusun PBB adalah menghadirkan lingkungan yang asri untuk generasi ke depan.
Untuk mengenalkan misi tersebut, Sampoerna Academy sendiri menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini dari komunitas Mommy and Me bertajuk “Save the Ocean”. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Sampoerna Academy terhadap SDGs dan komitmen Indonesia untuk membentuk dan melindungi sumber daya laut.
Kegiatan pembelajaran tang dilakukan untuk menumbuhkan semangat melestarikan keanekaragaman hayati tersebut diwujudkan melalui kegiatan bermain berbasis STEAM. Untuk anak usia 2-5 tahun, Sampoerna Academy menerapkan International Early Years Curriculum (IEYC).
Pendekatan tersebut berbasis praktik yang dikemas dengan kegiatan menyenangkan, holistik, dan berfokus pada anak.
Pada kegiatan tersebut, seluruh siswa diajarkan tentang urgensi meningkatkan kesadaran terhadap konservasi laut dengan konsep pembelajaran Power of Play. Konsep ini merupakan pembelajaran menyenangkan yang dilakukan dengan nyanyian, story time, permainan sensorik, play gym, dan painting canvas.
Dengan pendekatan tersebut, informasi dan pengetahuan yang diberikan akan lebih mudah dipahami oleh anak. Anak pun jadi memiliki pemahaman tentang peduli lingkungan. Metode ini juga bisa melatih kemampuan sensorik mereka.
Itulah tiga manfaat yang bisa dirasakan anak saat meneladani misi perdamaian PBB. Yuk, bantu mereka mewujudkan relasi pertemanan yang sehat, damai, dan berkelanjutan. Berikan juga mereka lingkungan yang penuh toleransi.
Sebagai informasi, Sampoerna Academy merupakan lembaga pendidikan yang berbasis interkultural. Dengan demikian, pemahaman anak tentang keberagaman dan tujuan berkelanjutan dapat diasah sejak dini.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang Sampoerna Academy, silakan kunjungi situs web dan akun Instagram @sampoerna.academy.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya