3 Alasan Keterampilan Sosial Penting untuk Anak

Kompas.com - 13/12/2022, 13:50 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Anissa Dea Widiarini

Tim Redaksi


KOMPAS.com –
Tak hanya orang dewasa, keterampilan sosial juga penting dimiliki oleh anak-anak. Pada anak-anak, keterampilan sosial berkontribusi dalam perkembangan intelektual dan menentukan cara bersikap.

Mengutip dari laman parentingforbrain.com, Kamis (10/11/2022), keterampilan sosial merupakan perilaku yang dipelajari oleh anak melalui interaksi verbal dan nonverbal. Keterampilan ini perlu ditumbuhkan sejak dini agar anak dapat membentuk hubungan sosial yang sehat dan membantu memosisikan diri dalam kehidupan.

Sementara itu, dikutip dari laman verywellmind.com, Senin (21/11/2022), psikoterapis Amy Morin menjelaskan, setidaknya ada tujuh keterampilan sosial yang harus dimiliki oleh anak. Keterampilan itu meliputi berbagi, bekerja sama, mendengarkan, mengikuti perintah, menghargai orang lain, melakukan kontak mata, dan bersikap baik.

Baca juga: 3 Cara untuk Memperbaiki Keterampilan Sosial Anak

Keterampilan sosial yang dikembangan dengan baik dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan kesehatan mental anak. Keterampilan ini juga memudahkannya dalam menjalin pertemanan, berinteraksi dengan orang lain, dan beradaptasi pada lingkungan baru.

Lebih jauh, mengasah keterampilan sosial sejak dini juga memiliki manfaat lain bagi anak. Berikut 3 manfaat memiliki keterampilan sosial pada anak yang dirangkum Kompas.com.

1. Memperkaya pengalaman

Keterampilan sosial dapat dipelajari oleh anak lewat berbagai cara, misalnya dengan mendengarkan, mengobservasi keadaan, bertanya, dan bereaksi pada suatu peristiwa. Dari pengalaman tersebut, anak dapat mempelajari cara berinteraksi.

Kemampuan berinteraksi merupakan hal yang krusial bagi anak-anak, khususnya dalam menjalin pertemanan. Sebab, dari pertemanan, anak dapat mengembangkan keterampilan lain, seperti memecahkan masalah dan berempati. Anak juga dapat memahami cara bertanggung jawab dan mengambil keputusan pada suatu kondisi atau peristiwa.

Sebagai contoh, dalam menjalin pertemanan, anak harus bisa berbagi, menghargai, dan bersikap baik. Meski terlihat sederhana, momen ini merupakan hal krusial bagi anak untuk membangun hubungan pertemanan yang baik.

Pasalnya, pertemanan yang baik menandakan bahwa anak mampu membangun hubungan sosial yang sehat dengan orang lain. Di masa depan, kemampuan ini juga dapat mencegah anak merasa sendirian, lemah, dan menjadi korban perundungan.

Selain itu, anak yang mampu bersosialisasi juga cenderung memiliki emosi yang stabil dan mudah beradaptasi dengan lingkungan karena sudah mengetahui bagaimana harus bersikap.

2. Menjadi bagian dari masyarakat

Anak yang dibekali keterampilan sosial dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain atau anggota keluarga, baik dengan yang sebaya maupun lebih tua.

Kemampuan bersosialisasi semakin penting dimiliki ketika anak masuk ke dalam lingkup sosial yang lebih besar. Keterampilan tersebut memberikan kesempatan bagi anak untuk ikut berperan jika ada kegiatan sosial di lingkungan rumah mereka.

Baca juga: Melatih Keterampilan Sosial Anak

Berinteraksi dengan orang lain di lingkungan rumah juga dapat mendorong kemampuan anak membaca situasi dan menempatkan diri.

Terlebih, jika anak sudah memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan tahu cara bekerja sama. Mereka akan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan kemasyarakatan, misalnya mengikuti kegiatan kerja bakti dengan membersihkan jalan atau taman umum. Hal ini akan meningkatkan harga diri anak karena merasa memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Mempersiapkan anak pada masa transisi ke sekolah

Salah satu kriteria anak yang siap memasuki dunia sekolah adalah ketika anak sudah diperkenalkan dengan keterampilan sosial. Membekali anak dengan keterampilan sosial sebelum masuk sekolah akan membuat masa transisi anak menjadi lebih mudah.

Anak yang dibekali keterampilan sosial juga cenderung lebih percaya diri dan mandiri ketika hari pertama sekolah dimulai. Mereka pun lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Baca juga: Mengajarkan Perilaku Baik pada Anak Prasekolah

Tak hanya itu, keterampilan sosial anak juga dapat semakin terasah melalui kegiatan belajar dan aktivitas yang berlangsung di sekolah. Untuk diketahui, keterampilan sosial dapat diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Keterampilan sosial yang diajarkan di sekolah dapat membantu siswa meningkatkan perilaku positif dan mengurangi tindakan negatif. Selain itu, dapat pula melindungi anak dari tindakan diskriminasi dan masalah sosial, mendukung kemampuan akademis, serta menjaga kesejahteraan anak secara keseluruhan.

Melihat pentingnya keterampilan sosial untuk anak, ada baiknya orangtua memilih sekolah yang juga mengedepankan keterampilan tersebut dalam sistem pendidikannya. Salah satu sekolah yang menerapkan hal tersebut adalah Sampoerna Academy.

Sampoerna Academy memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan tingkat usia anak sekaligus mengembangkan keterampilan sosialnya.

Baca juga: Unggulkan Pendidikan Bertaraf Internasional, Sampoerna Academy BSD Terapkan Kurikulum Berbasis STEAM

Sekolah tersebut menerapkan pendidikan yang berfokus pada science, technology, engineering, arts, dan mathematics (STEAM) dan kurikulum yang disesuaikan (tailored-curriculum) sesuai dengan perkembangan anak di berbagai tahapan usia.

Melalui metode STEAM itu, Sampoerna Academy juga menekankan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning/PBL), yaitu pendekatan instruktural yang menekankan pada kolaborasi dan pembelajaran dipersonalisasi. Model ini juga membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan melatih keterampilan sosialnya.

Penerapan PBL pun didukung dengan pengadaptasian salah satu tailored-curriculum, yakni International Early Years Curriculum (IEYC). Kurikulum ini menitikberatkan pada kebutuhan perkembangan anak usia 2 hingga 5 tahun, terutama perkembangan keterampilan sosialnya.

Kurikulum itu juga mengajarkan soft skill yang mendukung keterampilan sosial, seperti berkomunikasi, empati, kesabaran, kerja sama dan berbagi, serta menghargai privasi orang lain.

Coordinator IEYC Sampoerna Academy Alia Md Noh mengatakan, keterampilan sosial penting untuk dikembangkan pada anak usia dini karena dapat meningkatkan prestasi akademis, mengurangi perilaku bermasalah, menjaga kualitas hubungan antarsiswa, dan memengaruhi kemampuan kognitif serta kesehatan mental anak.

"Namun, bukan berarti kami sepenuhnya mengabaikan pengembangan keterampilan akademis, melainkan menetapkan prioritas fokus pengajaran yang harus dikembangkan," kata Alia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Sebagai informasi, Sampoerna Academy menyediakan pembelajaran yang unik dan menyenangkan bagi siswa melalui berbagai jenis permainan dan proyek, yakni STEAMing with Play dan STEAMing with Project. Kedua sistem pembelajaran itu diberikan sesuai dengan tingkatan usia siswa dan dapat diimplementasikan juga oleh orangtua di rumah.

Pertama, untuk siswa usia 2 hingga 3 tahun yang masih melihat dunia secara eksklusif dan sesuai keinginannya. Pada kategori ini, guru akan mengajarkan name game, emotion charades, passing the ball, serta permainan soliter dan model bermain pararel. Pembelajaran ini dapat mengasah keterampilan sosial kecil, belajar tentang emosi, dan memperhatikan orang di sekitarnya.

Kedua, untuk siswa usia 4 hingga 5 tahun yang bisa menerima kehadiran teman dan orang lain. Pada kategori ini, guru akan mengajarkan permainan berkelompok, turn-talking game, serta Simon Says dan Green Light-Red Light. Metode ini akan mengasah kemampuan anak dalam berkoordinasi dan melatih keterampilan mendengarkan serta pengendalian diri dengan cara yang menyenangkan.

Ketiga, untuk siswa usia 6 hingga 8 tahun yang lebih memperhatikan persahabatan dan kerja tim. Pada kategori ini, guru akan mengajak anak bermain play date, diskusi kolaboratif, dan aktivitas berbasis kompetisi. Pembelajaran ini akan mengasah sikap kepedulian, menerima pendapat, empati, dan menjalin pertemanan dengan baik.

Itulah manfaat yang bisa didapatkan dari mengajarkan keterampilan sosial pada anak. Semakin baik keterampilan sosial yang dimiliki anak sejak usia dini, dapat membantu mereka untuk berkembang dan beradaptasi dengan berbagai kemungkinan di masa depan.

Informasi lebih lanjut tentang sistem pengajaran keterampilan sosial di Sampoerna Academy dapat diakses melalui tautan berikut

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau