SOLO, KOMPAS.com – Dikenal sebagai kota sarat tradisi dan budaya yang kental, Solo kini menjelma menjadi salah satu kota modern di Indonesia. Hal ini dibuktikan Kota Solo pada 2022 yang berhasil masuk dalam jajaran 10 smart city di Tanah Air.
Smart city merupakan konsep kota pintar yang mengintegrasikan penerapan teknologi guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi (sosek). Adapun ruang publik kreatif merupakan salah satu upaya yang diwujudkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sehingga membawa kota budaya tersebut menuju smart city yang mumpuni.
Ahli bidang teknologi dan desain asal Belanda Profesor Mettina Veenstra sempat melontarkan pendapatnya mengenai keterkaitan antara ruang publik kreatif dengan smart city.
“Ruang publik yang tertata dapat memberikan energi positif pada masyarakatnya. Saat seseorang merasa nyaman dengan lingkungannya, maka mood-nya untuk berkreasi dapat meningkat. Itulah yang seharusnya terjadi pada masyarakat smart city,” ujar Mettina kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Resmikan Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark, Airlangga Puji Gibran
Sebagai bagian dari ekosistem smart city, Solo Technopark telah menjalankan peran sebagai ruang publik yang mampu menjadi pusat kegiatan warga untuk berekreasi sekaligus melahirkan ragam kreasi dan inovasi.
Solo Technopark diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2009. Sejumlah peremajaan dan pembangunan fasilitas baru pun dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak, salah satunya adalah perusahaan teknologi Shopee.
Pembaruan fasilitas Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark hasil kolaborasi dengan Shopee diresmikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bersama Wali Kota (Walkot) Surakarta Gibran Rakabuming.
Gibran mengatakan, Solo Technopark dapat menjadi sarana bagi kalangan muda di Kota Solo untuk mengembangkan keterampilan (skill) dan kemampuan.
Baca juga: Ditemani Gibran Kunjungi Solo Technopark, Pratikno: Luar Biasa Perkembangannya
“Di area Solo Technopark tersedia meeting room yang bisa digunakan sebagai titik kumpul untuk mengembangkan skill. Anak muda dari berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Akademi Tekstil, dan mahasiswa lainnya bisa menyalurkan ide dan kreativitas pada hub yang telah tersedia,” terang Gibran.
Sebagai informasi, pada revitalisasi tahap pertama, Shopee berkontribusi dalam menyediakan sejumlah fasilitas baru.
Fasilitas tersebut merupakan area komunal yang dapat digunakan untuk berekreasi menciptakan inovasi, serta penyelenggaraan berbagai kegiatan, seperti boulevard air mancur, lapangan basket, dan lapangan futsal.
Selain itu, imbuh Gibran, Shopee juga memberikan dua fasilitas pendukung bagi warga Solo untuk berinovasi melalui teknologi, yakni Gedung Sembrani dan Gedung Gumarang.
Baca juga: Menkop UKM: Solo Technopark Bisa Jadi Silicon Valley Indonesia
Adapun Gedung Sembrani diperuntukkan sebagai tech hub, yakni tempat untuk melakukan riset, pengembangan teknologi, dan inovasi.
“Gedung Gumarang merupakan gedung kantor Shopee yang akan digunakan sebagai pusat perkantoran untuk menyediakan dukungan berkesinambungan bagi pertumbuhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal di Solo Raya.
Kerja sama Pemkot Solo dan Shopee dalam pembangunan kembali Solo Technopark diapresiasi oleh Presiden Jokowi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya