Salah seorang relawan psikososial Sri Mulyani (30) menuturkan, dukungan pendampingan psikososial sangat penting diberikan kepada anak yang menjadi penyintas bencana.
“Mereka butuh dihibur dan diberitahu apa yang telah terjadi. Namun dengan cara atau hal yang menyenangkan, seperti permainan dan dongeng," ujar Yani.
Menurut Yani, kegiatan yang diikuti 110 anak dari tingkatan PAUD hingga sekolah dasar ini sejenak bisa melupakan peristiwa buruk yang telah mereka alami.
“Kendati tentu saja upaya ini membutuhkan proses yang tidak sebentar, harus berkelanjutan,” kata Yani.
Baca juga: Pengungsi Gempa Cianjur Keluhkan Relokasi, Bupati: Pekerjaan Baru Disiapkan
Selain itu, Yani menambahkan, pendampingan psikososial juga diharapkan bisa menambah daya kreatifitas anak.
“Sekaitan dengan program ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan belajar di sekolah darurat ini oleh gurunya masing-maing,” ujar dia.
Rencana sekolah darurat sendiri, dikatakan Yani, akan dilaksanakan hingga sebulan ke depan.
“Soal teknis pembelajarannya diserahkan ke guru-gurunya. Kita hanya sebatas memfasilitasi perlengkapannya, menyediakan mainan edukatif, dan ATK untuk anak-anak belajar," ujar Yani.
Marketing Communication Initiative CSR Kompas.com Brahmanda Pandya Dhipta berharap dengan keberadaan sekolah darurat ini anak-anak korban gempa mendapat penguatan mental serta bisa kembali bersemangat.
“Semoga mereka bisa lebih siap menghadapi hari-hari berikutnya,” kata Brahmanda, di lokasi yang sama.
Baca juga: Banyak Sekolah Rusak karena Gempa, UAS SMA dan SMK di Cianjur Ditunda
Brahmanda menyampaikan, pendirian sekolah darurat merupakan bagian dari program Mamadona atau Mari Bersama Berdonasi.
Program Mamadona sendri merupakan upaya KG Media dalam memberikan wadah bagi pembaca dan pemirsa yang ingin berdonasi dan membantu warga terdampak bencana di Cianjur.
“Untuk giat sosial kali ini kita fokuskan di sektor pendidikan mengingat anak-anak di sini sudah sebulan lebih tidak bersekolah. Termasuk layanan kesehatan juga, mengingat dua hal itu sangat dibutuhkan di lokasi ini,” ujar dia.
Sejauh ini, KG Media telah berkiprah di enam lokasi pengungsian dengan mendistribusikan bantuan logistik, mendirikan dapur umum, membangun MCK darurat, membuka sekolah darurat, dan layanan kesehatan.
“Bakti kemanusiaan di gempa Cianjur ini masih akan terus berlanjut melalui kontribusi pembaca dan pemirsa KG Media yang berdonasi di bit.ly/korbanuntukcianjur,” ujar Brahmanda.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya