Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Krisis Iklim, Brussels Berencana Jadi Kota Ramah Pedestrian

Kompas.com - 01/01/2024, 17:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 

Brussels berencana menjadi kota yang terbuka dan inklusif

Brussels berencana membuat layanan dan fasilitas publik mudah diakses oleh seluruh penduduk.

Dewan mengatakan, mereka akan memastikan kondisi perumahan dan kehidupan yang optimal bagi semua orang, tanpa memandang status sosial-ekonomi, usia, disabilitas, atau gender.

Cara Brussels menangani masalah mobilitas

Ibu kota Belgia ini berencana merombak sistem transportasinya dengan memperkenalkan kendaraan rendah karbon.

Pemerintah juga akan memanfaatkan kembali ruang publik untuk digunakan pejalan kaki di kota. Ruang publik “dirancang selama 50 tahun terakhir berdasarkan prioritas kebutuhan masing-masing mobil.”

Baca juga: Krisis Iklim Makin Nyata, Ini 7 Hal yang Bisa Kita Lakukan

Di wilayah Laeken Bawah, misalnya, bertujuan untuk menghadirkan ruang publik dan kawasan hijau berkualitas tinggi di lingkungan padat penduduk.

Demikian pula di bagian selatan kota, pihak berwenang ingin mencapai keseimbangan antara lalu lintas mobil dan meningkatkan banyak aset arsitektur dan lanskap di kawasan tersebut.

Brussels bergerak menjadi smart city

Pihak berwenang juga ingin memperkenalkan ekonomi berbasis penggunaan, sirkular, dan rendah karbon.

Brussels disebut akan menjadi kota “proaktif” yang menyambut kegiatan ekonomi baru yang berkelanjutan dan menyediakan lapangan kerja lokal yang beragam.

Pemerintah juga akan menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan bagi warga.

Baca juga:

Brussels merencanakan partisipasi warga

Pihak berwenang merencanakan Brussels menjadi kota yang sepenuhnya menjalankan perannya sebagai ibu kota nasional dan Eropa dengan tugas untuk mendorong perubahan dan memberi contoh.

Tujuannya adalah agar masyarakat mendapatkan informasi sebanyak mungkin dan untuk memperbanyak saluran dan cara konsultasi, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara lebih bermanfaat dan langsung dalam pengelolaan dan pengembangan lingkungan dan lingkungan sekitar.

Brussels menjadi kota 10 menit

Terakhir, Brussels siap bertransformasi menjadi kota 10 menit. Seperti konsep kota 15 menit, hal ini akan menghadirkan fasilitas dan layanan lokal dalam jarak yang mudah dijangkau oleh seluruh warga.

Di wilayah timur laut Leopold, misalnya, lingkungan yang dipenuhi blok perkantoran akan dimodifikasi agar memiliki perpaduan fungsional dan sosial yang lebih baik.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com