Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kota Terpanas di Indonesia Hari Ini, Sumbawa 37,4 Derajat Celsius

Kompas.com, 15 Oktober 2024, 13:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasakan hawa panas yang menyengat beberapa waktu terakhir.

Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa kota dan kabupaten di Indonesia mengalami suhu lebih panas dibandingkan daerah lain.

Pada Selasa (15/10/2024), BMKG merilis daftar kota dan kabupaten di Indonesia dengan suhu terpanas di Indonesia melalui akun Instagram.

Pencatatan dilakukan mulai 14 Oktober 2024 pukul 07.00 WIB sampai dengan 15 Oktober 2024 pukul 07.00 WIB.

Berikut 10 kota atau kabupaten terpanas di Indonesia menurut pantauan dari BMKG. Data di bawah merupakan suhu tertinggi yang teramati dalam 24 jam mulai 14-15 Oktober 2024.

Baca juga: 2024 Diproyeksikan Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah

1. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharuddin melaporkan, suhu terpanas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mencapai 37,4 derajat celsius.

2. Bima, Nusa Tenggara Barat

Suhu terpanas di Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai 36,8 derajat celsius menurut pantauan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin.

3. Surabaya, Jawa Timur

Suhu tertinggi di Kota Surabaya, Jawa Timur, mencapai 36,5 derajat celsius menurut Stasiun Meteorologi Perak I.

Baca juga: Belahan Bumi Utara Alami Musim Panas Terpanas Sepanjang Sejarah

4. Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur

Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda melaporkan, suhu tertinggi di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur mencapai 35,7 derajat celsius.

5. Majalengka, Jawa Barat

Berdasarkan pengamatan Stasiun Meteorologi Kertajati, suhu tertinggi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tembus 35,4 derajat celsius.

6. Kupang, Nusa Tenggara Timur

Menurut laporan Stasiun Meteorologi El Tari, suhu tertinggi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, mencapai 34,8 derajat celsius.

Baca juga: Badan Atmosfer AS: Bulan Lalu Jadi Juli Terpanas yang Pernah Tercatat

7. Sumenep, Jawa Timur

Suhu tertinggi di Sumenep, Jawa Timur tembus 34,6 derajat celsius menurut pantauan Stasius Meteorologi Trunojoyo.

8. Sidoarjo, Jawa Timur

Menurut pemantauan Stasiun Meteorologi Juanda, suhu tertinggi di Sidoarjo, Jawa Timur, menyentuh 34,6 derajat celsius.

9. Serang, Banten

Suhu tertinggi di Kota Serang, Banten, menurut Stasiun Meteorologi Maritim Serang mencapai 34,4 derajat celsius.

10. Barito Utara, Kalimantan Tengah

Stasiun Meteorologi Beringin melaporkan, suhu terpanas di Barito Utara, Kalimantan Tengah, mencapai 34,4 derajat celsius.

Baca juga: Minggu 21 Juli 2024 Dinobatkan Jadi Hari Terpanas Sepanjang Sejarah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Guru Besar IPB Soroti Pembalakan liar di Balik Bencana Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Soroti Pembalakan liar di Balik Bencana Banjir Sumatera
Pemerintah
Sumatera Darurat Biodiversitas, Habitat Gajah Diprediksi Menyusut 66 Persen
Sumatera Darurat Biodiversitas, Habitat Gajah Diprediksi Menyusut 66 Persen
Pemerintah
PGE dan PLN Indonesia Power Sepakati Tarif Listrik PLTP Ulubelu
PGE dan PLN Indonesia Power Sepakati Tarif Listrik PLTP Ulubelu
BUMN
Asia Tenggara Termasuk Sumber Utama Gas Rumah Kaca
Asia Tenggara Termasuk Sumber Utama Gas Rumah Kaca
LSM/Figur
Uni Eropa Bakal Perketat Impor Plastik demi Industri Daur Ulang Lokal
Uni Eropa Bakal Perketat Impor Plastik demi Industri Daur Ulang Lokal
Pemerintah
Pakar Soroti Lemahnya Sistem Pemulihan Pascabencana di Indonesia
Pakar Soroti Lemahnya Sistem Pemulihan Pascabencana di Indonesia
LSM/Figur
Banjir Aceh Disebut Jadi Dampak Deforestasi, Tutupan Hutan Sudah Kritis Sejak 15 Tahun Lalu
Banjir Aceh Disebut Jadi Dampak Deforestasi, Tutupan Hutan Sudah Kritis Sejak 15 Tahun Lalu
LSM/Figur
Pengamat: Pengelolaan Air Jadi Kunci Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Pengamat: Pengelolaan Air Jadi Kunci Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Swasta
Vitamin C Bantu Lindungi Paru-paru dari Dampak Polusi Udara
Vitamin C Bantu Lindungi Paru-paru dari Dampak Polusi Udara
LSM/Figur
Panas Ekstrem dan Kelembapan Bisa Berdampak pada Janin
Panas Ekstrem dan Kelembapan Bisa Berdampak pada Janin
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Waspada Hujan Lebat Selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Pemerintah
Pakar Kritik Sistem Peringatan Dini di Indonesia, Sarankan yang Berbasis Dampak
Pakar Kritik Sistem Peringatan Dini di Indonesia, Sarankan yang Berbasis Dampak
LSM/Figur
Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan Dirambah untuk Kebun Sawit
Hutan Lindung Sungai Wain di Balikpapan Dirambah untuk Kebun Sawit
Pemerintah
Menteri LH Sebut 4,9 Juta Hektar Lahan di Aceh Rusak akibat Banjir
Menteri LH Sebut 4,9 Juta Hektar Lahan di Aceh Rusak akibat Banjir
Pemerintah
Sebulan Pasca-banjir Aceh, Distribusi Logistik Dinilai Belum Merata Ditambah Inflasi
Sebulan Pasca-banjir Aceh, Distribusi Logistik Dinilai Belum Merata Ditambah Inflasi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau