Dia menyampaikan, organisasi perempuan di Indonesia berhasil mendukung pertumbuhan perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkontribusi pada representasi perempuan sebesar 60 persen dari total sektor UMKM di Indonesia.
"Pencapaian ini menjadi bukti kekuatan perempuan pengusaha dan organisasi perempuan di indonesia dalam menciptakan ekonomi yang lebih inklusif," tegas Giwo.
Selain itu, dalam seminar tersebut juga diselenggarakan Nota Kesepahaman (MoU) antara afiliasi BPW dari Malaysia, Nepal, Inggris, Brasil, Australia, Jerman, dan New Zealand.
MoU ini bertujuan memperkuat kerja sama internasional dan upaya bersama dalam mempromosikan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan secara global. Penandatanganan MoU disaksikan Presiden BPW International, Diana Barragan.
Ke depannya sebagai tindak lanjut MoU ini akan diselenggarakan konferensi lanjutan pada 24-26 Agustus 2025 di Putrajaya, Malaysia.
Konferensi ini diharapkan akan semakin memperkuat kerja sama antar negara yang telah menandatangani MoU dan memperdalam keterlibatan dalam inisiatif kesetaraan gender.
Baca juga: Berdaya di Desa, UMKM Gula Aren Ini Berhasil Ekspor Tembus Pasar Global Berkat BRI
"BPW Indonesia akan segera menandatangani MoU bersama dengan afiliasi BPW di beberapa negara untuk mendukung kesetaraan gender yang akan diimplementasikan di Indonesia," jelas Giwo.
Di sela-sela acara, Giwo juga bertemu Deputi Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB, Hari Prabowo, guna menyampaikan beberapa upaya-upaya berkelanjutan memajukan kesetaraan gender, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya