Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Kredibilitas Industri Batubara Australia, Laporan Emisinya Tak Akurat

Kompas.com - 28/03/2025, 10:30 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Industri batubara Australia menghadapi masalah kredibilitas pelaporan emisi karbon.

Laporan terbaru yang dirilis oleh Ember Energy mengungkap bahwa emisi yang dilaporkan jauh lebih rendah dari yang seharusnya.

Menurut laporan itu, meski produksi batubara Australia meningkat 170 persen sejak tahun 1990, emisi yang dilaporkan hanya meningkat 0,17 persen, bahkan menurun belakangan.

Antara tahun 1990 hingga 2022, pertumbuhan produksi batubara dua kali lipat lebih besar daripada emisi yang dilaporkan.

Baca juga: Nestle Indonesia Umumkan Pengurangan Emisi 20,38 Persen pada 2024

Sejak 2005, gap semakin melebar, dengan pertumbuhan produksi batubara tiga kali lipat lebih besar daripada emisinya.

Masalah kredibilitas terjadi karena rendahnya emisi bukan karena praktik keberlanjutan, tetapi karena cara penghitungan emisi yang problematik.

Sejak 2011, Australia memberi pilihan pada industri batubara untuk memakai penghitungan di tingkat state atau melakukan estimasi sendiri terkait pelaporan emisi metana.

Terungkap, lebih banyak industri menggunakan estimasi sendiri. Akibatnya, penghitungan tidak akurat.

Masalah ditunjukkan lewat tingkat emisi di New South Wales. Emisi karbon dengan estimasi 6 kali lebih rendah dibandingkan emisi dengan indikator yang ditetapkan state.

Dengan rencana pembukaan tambang baru Narrabri Underground dan Lake Vermont Meadowbrook, risiko krediilitas pelaporan emisi makin tinggi. 

"Tren menunjukkan, sektor ini tetap rentan terhadap peningkatan emisi dan semakin jauh dari transisi berkelanjutan," kata Christopher Wright, Penasihat Strategi Iklim Ember - Tambang Metana Batu Bara dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (27/3/2025)

Masalah pelaporan emisi itu bisa jadi krusial ketika Uni Eropa menerapkan Carbon Border Adjustment Mechanism. 

Australia kini menghadapi tantangan besar untuk menyelesaikan masalah transparansi dan akuntabilitas sektor batubara.

"Jelas bahwa kita memiliki masalah dalam pelaporan emisi yang perlu diperbaiki; pertanyaan krusial adalah apakah pemerintah siap untuk mengembalikan integritas pelaporan emisi kita, dan kapan hal itu akan terjadi," kata Wright.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Proyek DME Batubara Pengganti LPG, Andalkan Pembiayaan Dalam Negeri

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau