Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IESR Usulkan 6 Langkah Percepat Ekosistem Hidrogen Hijau di Indonesia

Kompas.com - 27/03/2025, 21:12 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Essential Services Reform (IESR) mengusulkan enam langkah mempercepat ekosistem hidrogen hijau di Indonesia, dalam rangka mencapai target net zero emission (NZE) 2060.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengungkapkan pemerintah perlu merumuskan strategi nasional dan peta jalan pengembangan hidrogen hijau. Hal ini sebagai landasan arah kebijakan jangka panjang dalam transisi energi rendah karbon.

"Kedua, menetapkan prioritas kebijakan yang tepat guna meningkatkan daya saing harga hidrogen hijau agar lebih kompetitif dibandingkan sumber energi konvensional," kata Fabby dalam keterangannya, Kamis (27/3/2025).

Baca juga: Kapal Bertenaga Hidrogen Berpotensi Gantikan Pengiriman via Kargo, Kok Bisa?

Selanjutnya, mengembangkan sistem tata kelola dan kerangka kebijakan pendukung lintas sektor. Keempat, membangun sistem sertifikasi maupun pelacakan asal-usul hidrogen hijau guna menjamin transparansi, integritas maupun penerimaannya di pasar internasional.

Lalu, mendorong kerja sama antarnegara guna mempercepat transformasi sistem energi serta membuka peluang perdagangan energi rendah karbon.

"Keenam menguatkan kolaborasi domestik yang sinergis antara pemerintah, sektor swasta, lembaga riset dalam rangka mendorong inovasi, investasi, dan implementasi teknologi hidrogen secara menyeluruh," jelas Fabby.

Dia berpandangan, produksi hidrogen hijau bakal mempercepat pembangunan pembangkit energi terbarukan. Namun, biaya produksi hidrogen hijau terbilang mahal yakni 3,8-12 dolar AS per kilogram.

“Pemerintah diharapkan menetapkan target pengembangan hidrogen hijau dalam lima tahun mendatang dengan sasaran peningkatan produksi dan penciptaan pasar, serta target menurunkan biaya produksi hidrogen hijau di bawah 2 dolar AS per kg," ucap Fabby.

"Pencapaiannya harus didukung oleh kerangka kebijakan dan insentif fiskal dan finansial untuk produksi dan pengguna hidrogen hijau,” imbuh dia.

Baca juga: Cara Produksi Hidrogen Berkelanjutan Dikembangkan, Bebas Emisi Karbon

Fabby menyebut, hidrogen hijau memberikan manfaat ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan ketahanan energi.

Selain menggantikan gas dan batu bara sebagai sumber energi hidrogen juga berpotensi menjadi komoditas ekspor dan berkontribusi pada devisa negara.

Meningkatkan Daya Saing

Menurut Fabby, meningkatkan daya saing hidrogen hijau bisa dilakukan dengan mengembangkan teknologi produksi yang lebih murah.

Adapun investasi global untuk hidrogen hijau tercatat terus meningkat. Pada 2020 ada 102 proyek hidrogen bersih senilai 10 miliar dolar AS, lalu naik menjadi 75 miliar dolar AS pada 2024.

Untuk menarik investasi, diperlukan ekosistem yang mendukung implementasi Strategi Hidrogen Nasional (SHN). Oleh karena itu, IESR melalui proyek Green Energy Transition Indonesia (GETI) menginisiasi terbentuknya Komunitas Hidrogen Hijau Indonesia (KH2I).

"KH2I berfokus membangun jejaring para ahli dan penggiat hidrogen hijau, inisiasi riset untuk penguatan kebijakan dan regulasi, dan aplikasi teknologi produksi hidrogen hijau," papar Manajer Proyek GETI, Erina Mursanti.

Baca juga: Zona Ekonomi Terusan Suez Raih Investasi untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Nantinya, GETI bakal membangun platform komunikasi hidrogen hijau dan mengadakan pertemuan rutin dengan pemangku kepentingan serta memberikan rekomendasi kebijakan pada pemerintah untuk mempercepat pengembangan hidrogen hijau.

Untuk dunia bisnis, KH2I akan menjembatani kebutuhan informasi pasar hidrogen dengan mempertemukan mereka dengan pemain hidrogen global.

IESR membuka kesempatan bagi pihak yang mempunyai misi dan komitmen yang sama untuk bergabung dalam KH2I melalui tautan s.id/KomunitasHidrogen.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Akui Ada Keteledoran Perusahaan dalam Kasus Radioaktif Cikande
Menteri LH Akui Ada Keteledoran Perusahaan dalam Kasus Radioaktif Cikande
Pemerintah
Oil Change International: Jepang Lakukan Kolonialisme Karbon di Asia Tenggara lewat Teknologi Gagal
Oil Change International: Jepang Lakukan Kolonialisme Karbon di Asia Tenggara lewat Teknologi Gagal
LSM/Figur
Ecolab Perkenalkan Sistem Pendinginan Ramah Lingkungan untuk Pusat Data Masa Depan
Ecolab Perkenalkan Sistem Pendinginan Ramah Lingkungan untuk Pusat Data Masa Depan
Swasta
Tiga Startup Raih Rp 10 Miliar untuk Uji Coba Solusi Iklim di Indonesia
Tiga Startup Raih Rp 10 Miliar untuk Uji Coba Solusi Iklim di Indonesia
Swasta
Potensi dan Permintaan Energi Kaltim Belum Nyambung, PLN Siapkan Super Grid
Potensi dan Permintaan Energi Kaltim Belum Nyambung, PLN Siapkan Super Grid
LSM/Figur
Melawan Intoleransi lewat Jalan Pendidikan
Melawan Intoleransi lewat Jalan Pendidikan
LSM/Figur
Kemenlu soal Target Second NDC: Tak Perlu Khawatir, Target Iklimnya Ambisius
Kemenlu soal Target Second NDC: Tak Perlu Khawatir, Target Iklimnya Ambisius
Pemerintah
BBM E10 Tingkatkan Bauran EBT, tapi Bahan Bakunya Bersaing Kebutuhan Pangan
BBM E10 Tingkatkan Bauran EBT, tapi Bahan Bakunya Bersaing Kebutuhan Pangan
LSM/Figur
Bukan Cuma Ganggu Paru-paru, Polusi Udara Juga Bisa Picu Diabetes
Bukan Cuma Ganggu Paru-paru, Polusi Udara Juga Bisa Picu Diabetes
LSM/Figur
Cuma 19 Persen Proyek REDD+ Sukses, Tanda Imbalan Tak Cukup Selamatkan Hutan
Cuma 19 Persen Proyek REDD+ Sukses, Tanda Imbalan Tak Cukup Selamatkan Hutan
Pemerintah
AIPI: Bukan Restorasi, Konservasi Mangrove Jadi Kunci Pangkas CO2
AIPI: Bukan Restorasi, Konservasi Mangrove Jadi Kunci Pangkas CO2
LSM/Figur
Kita Telah Sampai pada Titik Kritis Iklim, Tekornya Capai 10 Kali Lipat dari Awal Milenium
Kita Telah Sampai pada Titik Kritis Iklim, Tekornya Capai 10 Kali Lipat dari Awal Milenium
LSM/Figur
Banyuwangi jadi Percontohan Budi Daya Udang Berkelanjutan
Banyuwangi jadi Percontohan Budi Daya Udang Berkelanjutan
Pemerintah
Solusi Krisis Iklim Ada di Akar Rumput, Pemerintah Jangan Bikin Program Sepihak
Solusi Krisis Iklim Ada di Akar Rumput, Pemerintah Jangan Bikin Program Sepihak
LSM/Figur
Bank ASEAN Tingkatkan Ambisi Iklim, BRI dan Mandiri Pimpin dalam Pengungkapan Emisi
Bank ASEAN Tingkatkan Ambisi Iklim, BRI dan Mandiri Pimpin dalam Pengungkapan Emisi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau