Editor
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengembang panas bumi KS Orka Renewables Pte. Ltd. mencatatkan kinerja positif hingga Kuartal III 2025, dengan total produksi listrik melampaui 1 juta megawatt hour (MWh) dari dua proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikelolanya di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Produksi listrik tersebut berasal dari PLTP Sorik Marapi di Mandailing Natal dan PLTP Sokoria di Ende. Hingga September 2025, PLTP Sorik Marapi menghasilkan lebih dari 1 juta MWh listrik, sementara PLTP Sokoria menyumbang lebih dari 44.000 MWh.
Capaian tersebut berkontribusi langsung terhadap pemenuhan kebutuhan listrik daerah. Saat ini, PLTP Sorik Marapi memasok seluruh kebutuhan listrik Kabupaten Mandailing Natal, sedangkan PLTP Sokoria menyuplai sekitar 52 persen kebutuhan listrik Kabupaten Ende.
Selain kinerja operasional, KS Orka Renewables juga menjalankan lebih dari 60 program Community Development and Community Relations (CDCR) di sekitar wilayah kerja hingga Kuartal III 2025.
Program tersebut mencakup bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan lingkungan, dengan 43 program dilaksanakan di wilayah Sorik Marapi dan 19 program di Sokoria.
Vice President Corporate Relations and Stakeholder KS Orka Renewables, Ali Sahid, mengatakan capaian tersebut menunjukkan pengembangan energi panas bumi dapat berjalan seiring dengan pemberian manfaat sosial bagi masyarakat sekitar.
“Pengembangan energi panas bumi tidak hanya soal keandalan pasokan listrik, tetapi juga bagaimana proyek tersebut memberikan nilai tambah jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Ali Sahid dalam keterangan tertulis, Senin (29/12/2025).
Memasuki 2026, KS Orka Renewables akan memfokuskan strategi bisnis pada optimalisasi kinerja operasional di kedua wilayah kerja, penguatan standar keselamatan dan keberlanjutan sebagai objek vital nasional, serta pengembangan kemitraan strategis dengan berbagai pihak.
Baca juga: Potensi Panas Bumi RI Capai 2.160 GW, Infrastruktur PLTU Dapat Dialihfungsikan untuk PLTP
Perusahaan juga menyatakan terus mengkaji potensi pengembangan lanjutan secara bertanggung jawab, khususnya di wilayah kerja Sokoria, sebagai bagian dari pertumbuhan jangka menengah.
Seluruh upaya tersebut, menurut perusahaan, merupakan bagian dari dukungan terhadap target Net Zero Emission 2060 yang ditetapkan pemerintah melalui pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya