APRIL Group Paparkan Upaya untuk Wujudkan Net Sink pada 2030 di Gelaran COP 27

Kompas.com - 11/11/2022, 15:52 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Produsen serat, pulp, dan kertas, APRIL Group, berkomitmen untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia dan dunia dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputy Director of Sustainability and Stakeholder Engangement APRIL Group Dian Novarina pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Conference of Parties (COP) ke-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir yang telah dibuka pada Senin (7/11/2022).

“Kami mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Restorasi Ekosistem Riau Catat Kemajuan dalam Perbaikan Hutan Rawa Gambut Utuh di Sumatera

Sebagai informasi, dalam COP-26 yang diadakan di Glasgow pada 2021, para pemimpin negara yang hadir sepakat untuk mengupayakan pembatasan peningkatan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius melalui pengurangan separuh emisi dunia pada 2030 dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2050.

Berbagai upaya kolaborasi dan tindakan kolektif pun mulai dilakukan untuk mencapai target ambisius tersebut. Sektor bisnis yang dinilai memainkan peran kunci dalam mitigasi perubahan iklim pun perlu dilibatkan.

Pelaku bisnis pun punya tanggung jawab menjalankan komitmen untuk berinvestasi dalam penelitian berkelanjutan, menerapkan teknologi energi yang terbarukan, dan efisiensi energi secara terpadu.

Wujudkan komitmen

Sebagai produsen serat, pulp, dan kertas, yang operasionalnya berada di Pangkalan Kerinci, Riau, Dian mengatakan bahwa APRIL Group berupaya untuk mewujudkan komitmennya, baik di hulu maupun hilir.

Baca juga: Menilik Potensi Industri Pulp dan Kertas Berkelanjutan sebagai Penggerak Perekonomian Indonesia

“Di hulu, komitmen tersebut dilakukan dengan melakukan konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi,” kata Dian pada sesi "Leveraging Sustainable Forest Multibusiness for Climate Resilience" di Paviliun Indonesia dalam gelaran COP-27.

Sementara itu, lanjutnya, di hilir, APRIL Group telah beralih menggunakan bahan bakar terbarukan dan berinvestasi pada teknologi sirkular.

Dian menjelaskan bahwa sebagai salah satu industri produk alam terbesar di dunia, APRIL Group punya visi keberlanjutan, yaitu APRIL2030. Adapaun target dalam visi ini adalah mencapai iklim positif atau climate positive.

“Salah satunya adalah menargetkan penggunaan 90 persen energi terbarukan untuk kebutuhan pabrik. Saat ini, berdasarkan audit yang dilakukan, kami telah mencapai 87 persen,” ujar Dian.

Selain itu, APRIL Group juga memanfaatkan biomassa kayu dan black liquor, yaitu cairan yang dihasilkan dari lignin kayu dan bisa diguna ulang sebagai bahan bakar, untuk sumber energi.

Baca juga: 5 Sektor Penghasil Gas Rumah Kaca Terbesar di DKI Jakarta, Berikut Rinciannya

Investasi pembangkit listrik tenaga surya (solar panel) juga tengah dilakukan APRIL Group. Ia menjelaskan bahwa solar panel yang dioperasikan nanti memiliki kapasitas hingga 20 megawatt (MW) dan direncanakan selesai pada 2025.

Selain mengelola konsesi hutan tanaman industri (HTI) jenis akasia dan eukaliptus seluas 480.000 hektare (ha) untuk dikembangkan menjadi pulp dan kertas, APRIL juga berkomitmen terhadap perlindungan hutan dengan menjaga hutan restorasi dan konservasi seluas 350.000 ha di sekitar wilayah operasional.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, sebanyak 150.693 ha telah tergabung dalam program Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang berlokasi di Semenjang Kampar dan Pulau Padang.

Adapun program tersebut bertujuan untuk merestorasi dan mengkonservasi ekosistem di lahan gambut serta menjaga stok karbon dan melestarikan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Tak Hanya Tren, Fesyen Berkelanjutan Kini Jadi Kebutuhan

Pada kesempatan tersebut, Dian juga menekankan pentingnya kolaborasi stakeholder dalam pencegahan iklim bersama.

Ia mengatakan bahwa saat ini, APRIL Group tengah berkolaborasi dengan platform tingkat nasional dan global terkait dengan penanganan gas rumah kaca, seperti Science Based Targets (SBTi) hingga Kadin Net Zero Hub.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau