Kompas.com - 28/09/2024, 08:40 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sektor swasta semakin dituntut untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam kegiatan operasional. Inisiatif ini menjadi salah bentuk kontribusi positif sektor swasta terhadap lingkungan serta masyarakat.

Dalam konteks tersebut, transparansi menjadi sangat penting. Oleh karena itu, laporan kinerja memainkan peran tak terpisahkan dalam implementasi praktik bisnis berkelanjutan. Salah satunya, melalui Laporan Keberlanjutan atau Sustainability Report 2023.

Sebagai informasi, produsen serat, pulp, dan kertas yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, APRIL Group, baru baru saja merilis laporan keberlanjutan ke-20.

Baca juga: APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

Laporan tersebut merangkum capaian APRIL dalam menjalankan operasional berkelanjutan berdasarkan kebijakan Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0. Laporan ini juga memuat pencapaian komitmen keberlanjutan satu dekade perusahaan APRIL 2030 yang juga mendukung target bersama Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.

Sepanjang 2023, APRIL telah melaksanakan berbagai upaya untuk mencapai komitmen tersebut dan telah mencatatkan sejumlah kemajuan.

Meningkatkan penggunaan energi terbarukan

APRIL Group mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) 2060 atau lebih cepat yang ditargetkan pemerintah. Inisiatif ini dilakukan melalui pengurangan emisi karbon di fasilitas produksi.

Pada 2023, perusahaan berhasil mengurangi intensitas emisi karbon produk 20 persen ketimbang garis dasar pada 2019. Selain itu, 88 persen kebutuhan energi operasional APRIL bersumber dari energi bersih dan terbarukan. Perusahaan menetapkan peningkatan target menjadi 90 persen pada 2030.

Salah satu langkah untuk mencapai target tersebut adalah melanjutkan instalasi panel surya sebagai solusi energi terbarukan.

APRIL Group berkomitmen menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam kegiatan operasional.DOK. APRIL Group. APRIL Group berkomitmen menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam kegiatan operasional.

Perusahaan telah memasang panel surya berkapasitas 13,5 megawatt (MW) pada 2022. Kemudian, per September 2024, total panel surya yang telah terpasang mencapai 26 MW. Sebagian instalasi tersebut dilakukan di atas closed landfill. Perusahaan menargetkan peningkatan panel surya menjadi 50 MW pada 2030.

Peringatan 10 tahun komitmen restorasi

APRIL Group memperingati 10 tahun berjalannya komitmen restorasi dan konservasi lewat program Restorasi Ekosistem Riau (RER) pada 2023.

Sejak 2013, APRIL berkomitmen menjaga hutan rawa gambut utuh terbesar di Sumatera, tepatnya di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. Kawasan ini memiliki luas mencapai 150.000 hektare (ha) atau sekitar dua kali wilayah Singapura.

APRIL melalui program RER mendukung komitmen pemerintah untuk melakukan konservasi dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Program ini sejalan untuk menyukseskan target pemerintah dalam Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030.

Program tersebut melakukan berbagai aksinya nyata, seperti restorasi ekosistem terdegradasi, melakukan peningkatan perlindungan terhadap habitat alami dan pelestarian satwa liar, serta pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

Baca juga: Dukung Agenda FOLU Net Sink Indonesia 2030, Upaya APRIL Group untuk Capai NZE

Sepanjang 10 tahun berdiri, RER mampu mengidentifikasi 893 spesies flora dan fauna di Semenanjung Kampar, termasuk kelompok spesies yang terancam punah secara global. Selain itu, RER juga mampu menjaga wilayah Semenanjung Kampar dari insiden kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama 10 tahun berturut-turut.

Untuk pendanaan program konservasi dan restorasi, APRIL mengalokasikan 1 dollar AS untuk setiap ton serat yang dipasok. APRIL telah menginvestasikan hampir 15 juta dollar AS untuk komitmen konservasi dan restorasi ini pada 2023.

Selain komitmen restorasi, APRIL mendukung kemitraan budi daya dengan masyarakat lokal di lahan seluas 43.471 ha. Kawasan ini digunakan untuk membudidayakan hasil hutan kayu dan nonkayu serta tanaman lain yang mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Prioritaskan kesejahteraan anak

APRIL Group juga berkomitmen terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar area operasionalnya di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah memastikan kesejahteraan anak di bawah usia 18 tahun yang ikut tinggal di estate hutan tanaman industri (HTI) APRIL.

Pada 2023, APRIL Group merilis Kode Praktik Kesejahteraan Anak (Children’s Welfare Code of Practice) untuk memastikan anak-anak di estate mendapatkan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Program ini berfokus pada lima pilar, yaitu pengasuhan, pendidikan, perlindungan, kesejahteraan, serta kesehatan dan gizi.

Baca juga: Menengok Kontribusi APRIL Group, 30 Tahun Salurkan Kebutuhan Pulp dan Kertas Dunia

Berdasarkan kode praktik baru tersebut, APRIL Group menyediakan layanan penitipan anak, pendidikan dasar untuk anak usia 2-6 tahun, serta sistem sekolah keliling (mobile school) untuk anak usia 6-18 tahun di Estate Pelalawan dan Teso.

Rencananya, proyek tersebut akan diintegrasikan dengan sekolah negeri dan tempat penitipan anak di seluruh estate APRIL pada 2027.

Pemanfaatan kembali limbah pabrik

Dalam kegiatan produksi, APRIL menerapkan praktik produksi sirkular untuk pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Pada 2023, APRIL telah mengurangi 47 persen limbah padat yang dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA). Perusahaan telah mendaur ulang 323.000 ton limbah untuk digunakan kembali.

APRIL Group berkomitmen menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam kegiatan operasional. DOK. APRIL Group. APRIL Group berkomitmen menerapkan praktik bisnis berkelanjutan dalam kegiatan operasional.

Salah satu cara untuk memanfaatkan kembali limbah adalah mengolahnya sebagai bahan bakar energi atau proses waste-to-energy. Serat cokelat hasil dari produksi pulp dan sludge dari fasilitas pengelolaan air limbah digunakan sebagai bahan bakar boiler.

Bottom ash yang dihasilkan dari boiler pembangkit listrik juga digunakan kembali sebagai campuran dasar untuk jalan dan beton. Selain itu, campuran fly ash dan sludge seng digunakan sebagai pupuk mikronutrien. Produk ini telah diuji coba di hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola APRIL.

Pabrik kertas kemasan baru

Sebagai bagian dari upaya diversifikasi, APRIL juga mendirikan pabrik kertas kemasan atau paperboard melalui PT Riau Andalan Paperboard International (RAPI). Pabrik ini diproyeksikan dapat memproduksi 1,2 juta ton kertas kemasan setiap tahun dan menciptakan lebih dari 600 lapangan kerja baru saat beroperasi secara penuh.

Per awal 2024, APRIL telah melakukan uji coba operasional pabrik kertas kemasan baru. Pabrik ini akan memproduksi produk kertas kemasan dengan merek BoardOne dan Silverpak, karton kemasan lipat (folding boxboard), cupstock, dan art board yang dapat digunakan untuk berbagai jenis kemasan dan aplikasi grafis.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau