KOMPAS.com – Tiga puluh tahun lalu, Pangkalan Kerinci hanya sebuah dusun kecil di Provinsi Riau yang dihuni sekitar 200 kepala keluarga. Kala itu, ekonomi masyarakat bergantung pada aktivitas mencari ikan di Sungai Kampar, bertani palawija, serta berkebun karet dan sawit dalam skala rakyat.
Kini, dusun kecil tersebut telah bertransformasi menjadi Ibu Kota Kabupaten Pelalawan yang memiliki peran krusial dalam memastikan pasokan kebutuhan pulp, kertas, dan rayon. Tidak hanya skala domestik, tetapi juga pemenuhan pasokan dunia.
Dalam tiga dekade, populasi di Pangkalan Kerinci meningkat hingga lebih dari 180.000 jiwa. Kota ini pun semakin dikenal sebagai penghasil pulp dan kertas di Provinsi Riau yang turut menggerakkan perekonomian masyarakat.
Bahkan, kota tersebut juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian, baik pada tingkat regional maupun nasional. Keberadaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group, menjadi faktor penting dalam perkembangan ini.
Untuk diketahui, APRIL menghasilkan produk andalan, yakni kertas PaperOneTM. Produk ini menjadi salah satu produk asal Indonesia yang mendunia dan telah terjual hingga ke 110 negara.
Sejak beroperasi di Pangkalan Kerinci pada 1993, APRIL Group yang merupakan bagian dari Royal Golden Eagle (RGE) telah melakukan investasi yang signifikan di Indonesia.
Dari kunjungan Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ke lokasi kegiatan manufaktur APRIL baru-baru ini, diketahui bahwa total investasi yang direalisasikan grup perusahaan selama 1994-2020 mencapai lebih dari Rp 100 triliun.
Baca juga: LPEM FEB UI: APRIL Group Berkontribusi Rp 484,3 Triliun untuk PDB Nasional Selama 2016-2022
Total investasi tersebut mencakup fasilitas produksi APRIL yang menghasilkan 2,8 juta ton pulp dan 1,1 juta ton kertas per tahun, serta fasilitas produksi Asia Pacific Rayon (APR). APR sendiri merupakan sister company APRIL yang memiliki kapasitas produksi mencapai 300.000 ton serat rayon per tahun.
Tak sampai di situ, sejak akhir 2021, APRIL memulai pembangunan lini bisnis baru, yakni fasilitas produksi kertas kemasan berkelanjutan (paperboard) dan fasilitas pendukungnya. Fasilitas ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 33,4 triliun.
Pabrik yang mampu memproduksi 1,2 juta ton paperboard per tahun itu diharapkan segera selesai dibangun dan dapat berproduksi pada kuartal IV 2023.
Pembangunan fasilitas produksi paperboard tersebut juga mempertegas komitmen APRIL dalam mendukung green economy serta menjawab peningkatan permintaan global terhadap produk kemasan berkelanjutan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Pembangunan yang dimulai saat pandemi Covid-19 itu juga mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi serta mendukung hilirisasi produk yang bernilai tambah. Hal ini juga menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
Realisasi investasi itu mendukung dinobatkannya Provinsi Riau sebagai lima besar provinsi terbaik pada 2022 dengan total realisasi investasi mencapai Rp 82,5 triliun atau 135,8 persen dari target yang ditetapkan dan serapan tenaga kerja mencapai 50.888 orang.
Baca juga: Menengok Capaian Komitmen April Group dalam Upaya Konservasi dan Restorasi
Diversifikasi produk itu juga mencerminkan komitmen APRIL untuk terus berkembang sebagai perusahaan yang fokus pada keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan kebijakan pengelolaan hutan lestari atau Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0.
Kinerja tersebut juga sejalan dengan visi APRIL2030. Lewat visi yang diluncurkan pada 2020 itu, APRIL berkomitmen untuk memberikan dampak positif terhadap iklim, alam, dan masyarakat dengan terus bertransformasi menjadi perusahaan yang berkelanjutan hingga 2030.
Berkaca dari kontribusi positif APRIL dalam mendukung perekonomian Indonesia, Bahlil pun mendorong perusahaan untuk memacu kinerjanya guna memberikan dampak yang lebih besar bagi Indonesia.
“Tingkatkan produksi, ciptakan lapangan pekerjaan, kolaborasi, dan terus bawa produk ke pasar global,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/8/2023).
Per 2022, APRIL mempekerjakan lebih dari 13.000 karyawan dan lebih dari 21.000 kontraktor. Dengan Pembangunan pabrik kertas kemasan yang sedang berlangsung, APRIL dipastikan akan menambah lapangan kerja baru ke depannya.
Kontribusi APRIL terhadap perekonomian Indonesia juga tecermin dari riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) 2023. Dari sisi tenaga kerja, operasional APRIL memberikan efek pengganda (multiplier effect) dengan menciptakan kesempatan kerja bagi lebih dari 250.000 orang di tingkat nasional dan lebih dari 140.000 orang di Provinsi Riau pada 2022.
“Temuan itu menunjukkan bahwa APRIL tidak hanya menjadi salah satu pemain utama dalam industri pulp dan kertas, tetapi juga menjadi pendorong ekonomi yang signifikan di Indonesia,” ujar Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Negeri LPEM FEB UI Uka Wikarya.
Baca juga: Pemerintah dan Swasta Siapkan Langkah Mitigasi Karhutla 2023
Direktur Utama PT RAPP Sihol Aritonang mengatakan APRIL berkomitmen untuk tumbuh selaras dengan pertumbuhan Masyarakat yang ada di sekitarnya sejalan dengan komitmen kemajuan inklusif dalam visi APRIL2030.
“Salah satu komitmen kami adalah mendukung pemerintah untuk menghapus kemiskinan ekstrem. Dalam komitmen kami yakni dalam radius 50 kilometer dari kegiatan operasional Perusahaan. Salah satu caranya dengan mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan menumbuhkan kewirausahaan pada masyarakat sekitar,” ujar Sihol.
Saat ini, APRIL telah mendukung berkembangnya pengembangan 242 usaha kecil dan menengah (UKM) di enam sektor yang berhubungan (inline) dengan operasional perusahaan melalui program Community Development (CD). Beberapa sektor tersebut adalah sumber daya manusia, transportasi, pasokan material, prasarana, dan alat berat.
Inisiatif ini telah menciptakan sekitar 6.000 lapangan pekerjaan. Pada 2022, APRIL juga melakukan pendampingan untuk 109 mitra UMKM di luar operasional perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan, mode, kuliner, dan bidang jasa lain.
Tak hanya itu, APRIL juga telah melakukan pendampingan kepada 1.210 petani dari 64 desa di 5 kabupaten di Provinsi Riau untuk mengembangkan program One Village One Commodity (OVOC).
Lewat program itu, perusahaan membantu pengembangan komoditas unggulan di setiap desa, seperti nanas, jambu madu, jeruk nipis, pinang, dan hortikultura.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya