KOMPAS.com – Produsen pulp dan kertas di Indonesia, APRIL Group, memperluas bisnisnya ke sektor kemasan berkelanjutan dengan mendirikan PT Riau Andalan Paperboard International (RAPI) di Pangkalan Kerinci, Riau.
Langkah perusahaan yang merupakan bagian dari RGE Group tersebut sejalan dengan tren global yang kian fokus pada keberlanjutan. Saat ini, konsumen menunjukkan sikap lebih selektif dalam memilih produk, termasuk dalam hal kemasannya.
Berdasarkan laporan perusahaan teknik, desain, dan konsultasi asal Swedia, AFRY, permintaan kertas kemasan berkelanjutan diproyeksikan meningkat secara signifikan, dengan laju pertumbuhan lebih dari 3 persen per tahun hingga 2030.
Hal itu didorong oleh kesadaran konsumen yang semakin tinggi terhadap dampak lingkungan dari kemasan produk.
Uji coba operasional RAPI telah dilakukan pada awal 2024. Pendirian pabrik ini menelan investasi sebesar Rp 33,4 triliun, termasuk infrastruktur pendukungnya, dan diproyeksikan mampu menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan berkelanjutan per tahun.
Baca juga: APRIL Paparkan Komitmen Restorasi dan Keanekaragaman Hayati dalam IUCN Forum Leaders di Swiss
Investasi tersebut menjadi salah satu yang terbesar di Pulau Sumatera dalam satu dekade terakhir dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Dengan kehadiran RAPI, produk-produk yang dihasilkan oleh APRIL kini semakin bervariasi mencakup pulp, kertas, dissolving pulp sebagai material serat rayon (viscose) dan kertas kemasan berkelanjutan (paperboard). APRIL sendiri dikenal dengan produk kertas PaperOne yang telah terjual hingga ke 110 negara.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik langkah strategi APRIL Group dalam mendirikan RAPI. Hal ini ia sampaikan saat meninjau langsung ground breaking RAPI pada 2021.
Airlangga menilai, RAPI dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan mendorong pengembangan ekonomi nasional.
“Pemerintah akan terus mengembangkan strategi untuk mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatan akses pasar dan membantu meningkatkan daya saing produk," ujarnya saat itu, dalam pidatonya.
Baca juga: Dukung Agenda FOLU Net Sink Indonesia 2030, Upaya APRIL Group untuk Capai NZE
Kehadiran RAPI tak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon dengan memproduksi bahan kemasan berbasis bio.
Produk dari pabrik tersebut akan dipasarkan dengan merek BoardOne dan Silverpak. Ini akan menjadi solusi kemasan berkelanjutan yang memenuhi standar kualitas, kesehatan, serta keselamatan di pasar domestik dan global.
Lebih dari 600 lapangan pekerjaan baru pun akan tercipta setelah pabrik mencapai kapasitas operasional penuh. Efek ganda (multiplier effect) dari investasi ini juga diyakini akan semakin mendukung perekonomian, khususnya di Provinsi Riau.
Pasalnya, pabrik tersebut akan memproduksi berbagai macam kertas kemasan yang memenuhi standar kualitas, kesehatan, dan keselamatan, serta standar keberlanjutan yang ketat. Contohnya, folding boxboard, cup stock, dan art board (C2S).
Baca juga: Menengok Kontribusi APRIL Group, 30 Tahun Salurkan Kebutuhan Pulp dan Kertas Dunia
Bahan baku produksi sendiri berasal dari serat berkualitas tinggi yang bersumber dari hutan tanaman industri (HTI) APRIL yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikat Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC).
Adapun pasokan serat untuk RAPI dipenuhi dari peningkatan produktivitas HTI APRIL dan sejalan dengan kebijakan keberlanjutan Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0.
Pembangunan pabrik tersebut juga merupakan bagian dari komitmen APRIL Group terhadap Sustainable Growth APRIL 2030 yang menekankan pendekatan holistik terhadap diversifikasi, circularity, dan produksi yang bertanggung jawab.
"Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan," kata Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper yang juga merupakan unit operasional APRIL Group, Sihol Aritonang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya