KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu terkagum-kagum melihat pertumbuhan anak-anaknya. Terlebih, ketika si kecil terus menunjukkan kemampuannya secara progresif.
Dari yang semula sebagai bayi kecil yang tidur nyenyak dalam dekapan, tanpa terasa buah hati tumbuh menjadi anak usia 2 tahun yang aktif.
Pada usia tersebut, orangtua mulai merasakan lelahnya mengasuh anak. Pasalnya, di usianya yang kedua, si kecil sudah aktif berjalan bahkan bisa bermain keliling ruang tamu sambil berlari kecil.
Selain itu, orangtua juga mulai khawatir saat buah hati sudah bisa berjinjit, memanjat kursi, naik ke jendela, dan menarik benda-benda apa pun yang ada di atas meja.
Baca juga: Tanda-tanda Growht Spurt pada Bayi
Itu artinya, aspek motorik anak berkembang dengan baik. Tembok rumah yang semula berwarna putih pun kerap jadi sasaran untuk dicoret-coret menggunakan spidol atau krayon.
Singkatnya, anak usia 2 tahun menunjukkan banyak keinginan dan kemauan untuk belajar serta melakukan segala sesuatunya sendiri.
Untuk itu, demi mendukung tumbuh kembang si kecil agar lebih optimal, orangtua perlu memilih permainan yang tepat sesuai tahapan usia anak.
Lantas, permainan apa yang bermanfaat untuk si kecil di usia dua tahun untuk mendukung tumbuh kembangnya?
Baca juga: Waspadai Keterlambatan Motorik, Yuk, Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini
Berikut Kompas.com rangkung jenis mainan berdasarkan fungsinya untuk anak usia 2 tahun.
Meski anak masih berusia di bawah lima tahun (balita), orangtua dapat memberikan mainan yang membantu perkembangan anak untuk dapat memecahkan masalah.
Walau terkesan rumit, ternyata anak usia 2 tahun bisa menunjukkan respons memecahkan masalah dengan caranya yang sederhana.
Melansir National Association for the Education of Young Children (NAYCE), Selasa (27/7/2021), ada sejumlah mainan untuk mendukung kemampuan tersebut.
Baca juga: Cara Asyik Stimulasi Anak Saat Momen Makan
Selain itu, ada pula mainan alat transportasi, furniture atau rumah-rumahan, boneka dan aksesorinya, serta main di pasir atau air.
Dengan demikian, anak bisa belajar mengenal bentuk, warna, sekaligus membentuk kesabaran mereka. Sebagai contoh, saat si kecil sedang menyusun balok bongkar pasang, kemudian ada bagian yang tidak sesuai. Ia akan mencari balok yang memiliki ukuran yang tepat untuk digabungkan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya