Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Food Waste dan Food Loss dari Rumah dengan 5 Cara Sederhana Ini

Kompas.com - 19/02/2022, 22:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena food waste dan food loss menjadi perhatian khusus bagi banyak orang, karena isu ini memberikan dampak bagi lingkungan, mulai dari pencemaran air, emisi karbon, hingga pemanasan global.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), food waste mengacu pada penurunan kualitas atau kuantitas pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.

Serupa tapi tak sama, selain food waste, terdapat juga food loss yang menurut FAO merupakan makanan yang terbuang akibat penurunan kuantitas atau kualitas.

Baca juga: 5 Sampah Dapur yang Bisa Meningkatkan Kualitas Tanah Tanaman

Setiap tahunnya, sepertiga dari seluruh produksi pangan di dunia harus terbuang, yang mana rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dari pemborosan tersebut.

Sementara itu, berdasarkan data dari Global Hunger Index 2021, tingkat kelaparan Indonesia berada di peringkat ketiga di Asia Tenggara.

Kondisi ini menjadi ironi mengingat fakta bahwa berdasarkan The Economist Intelligence (EIU) tahun 2017, Indonesia menyandang gelar negara kedua penghasil sampah makanan (food waste and loss) terbesar di dunia.

Selain itu, berdasarkan data yang sama satu orang Indonesia menghasilkan sampah makanan sebanyak 300 kilogram per tahun.

Terkait permasalahan tersebut, IKEA Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk mulai lebih bijaksana dalam mengonsumsi makanan dan juga memilah sampah makanan.

Ajakan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari, serta sejalan dengan visi IKEA untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang,

Dilansir dari Siaran Pers IKEA, Sabtu (19/2/2022), kamu bisa melakukan lima cara sederhana di bawah ini untuk meminimalisir food waste dan food loss dari rumah.

Baca juga: Jangan Dibuang, Sampah Bunga Bisa Dimanfaatkan untuk 3 Hal Ini

Merencanakan menu makanan dengan bijak

Langkah awal sederhana untuk mencegah food waste dan food loss adalah dengan rutin membuat meal plan atau perencanaan makanan.

 

Seperti contoh, rencanakanlah menu makanan yang ingin kamu makan atau masak selama seminggu ke depan.

Perhatikan juga kandungan gizi dalam meal plan, konsumsi bahan makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, protein berkualitas tinggi, dan lemak sehat, sambil membatasi sumber biji-bijian olahan, gula tambahan, dan garam berlebih.

Cara lainnya adalah dengan berbelanja bahan makanan untuk mengisi kebutuhan yang sedang kurang atau sudah habis saja. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko kelebihan makanan.

Mengorganisir penyimpanan makanan

Setelah berbelanja, tentunya kamu perlu menyimpan makanan di kulkas atau pun dapur. Menyimpan makanan harus dilakukan secara tepat, menyesuaikan jenis makanannya.

Cari tahu dan pelajari usia serta cara menyimpan macam-macam makanan, seperti daging, sayur, umbi-umbian, dan lain-lain.

Baca juga: 7 Panduan Meletakkan Tempat Sampah di Rumah Menurut Feng Shui

• Untuk produk buah dan sayur segar, kamu bisa simpan di kulkas dengan suhu di bawah 4 derajat Celcius.

• Sedangkan untuk daging mentah, kamu bisa masukkan pada wadah yang tertutup dan pisahkan dari makanan lainnya.

Simpan makanan segar atau pun sisa makanan dalam wadah yang bening agar terlihat dan kamu tidak lupa.

• Selain itu, pisahkan makanan yang mengeluarkan gas etilena dari makanan lain, seperti pisang, alpukat, dan tomat di dalam wadah berbahan kaca bening.

Kamu dapat menjaga makanan tetap segar lebih lama dan mengurangi food waste atau food loss dengan menyimpan makanan di dalam toples kedap udara.

Stoples kedap udara juga cocok untuk menyimpan bumbu dapur atau selai.

Menjadikan sisa makanan sebagai kompos

Tidak hanya memerhatikan cara menyimpan makanan dan berbelanja dengan bijak, sampah sisa makanan bisa dikurangi dengan cara diubah menjadi pupuk.

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Makanan di Rumah

Kamu bisa mulai dengan membuat kompos dari sisa sayuran, buah, ampas kopi, atau teh.

 

Selain dapat menggunakan sisa-sisa dapur sebagai kompos untuk tanaman, kamu juga bisa menanam kembali sayuran dari sisa-sisa yang akan dibuang.

Memanfaatkan kembali makanan

Food waste dan food loss juga dapat terjadi karena kecenderungan untuk membuang langsung makanan yang tidak habis.

Padahal ada banyak makanan yang sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi keesokan harinya jika kamu simpan dahulu di kulkas dengan cara yang tepat.

Bahkan banyak juga makanan yang bisa diolah kembali sehingga bisa menjadi hidangan baru yang tak kalah lezatnya.

Contohnya, kamu bisa membuat kaldu sayuran dari batang atau kulit sayuran. Caranya adalah dengan menyaring kaldu sayur dan menyimpannya dalam kulkas sehingga dapat kamu gunakan untuk berbagai keperluan masak di kemudian hari.

Membagikan makanan berlebih kepada sesama

Berbagi makanan merupakan salah satu cara terbaik untuk meluaskan dampak positif sekaligus mengurangi gap konsumsi makanan di Indonesia.

Baca juga: 10 Sampah Dapur Ini Bisa Menyuburkan Tanaman, Apa Saja?

Kamu dapat memberi atau membagikan makanan yang berlebih kepada keluarga, teman, kerabat, atau pun tetangga.

Selain dapat mengurangi food waste, dengan cara tersebut kamu juga dapat menjalin solidaritas serta mempererat hubungan kekerabatan.

Itulah tadi langkah sederhana untuk mencegah food waste dan food loss dari rumah.

Dengan mengurangi kebiasaan membuang makanan, kamu dapat memberikan banyak dampak positif tidak hanya kepada dirimu tetapi juga kepada orang terdekat bahkan lingkungan sekitar.

Selain itu, kegiatan mencegah food waste dan food loss di atas juga sudah mencakup metode 3R, yakni Reduce, Reuse, Recycle yang dapat membantu kamu untuk memulai gaya hidup yang berkelanjutan dari rumah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com