Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12 Juli 2022, 10:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Kenapa sampah harus dikelola? Jika sampah yang dihasilkan langsung dibuang ke lingkungan, sampah tersebut berisiko mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah bagi manusia. Masalah tersebut termasuk masalah kesehatan, kenyamanan, serta penurunan kualitas lingkungan. Oleh karena itu, sampah harus dikelola dengan baik.

Dampak sampah jika tidak dikelola

Sampah yang tidak dikelola akan menimbulkan masalah bagi manusia. Secara umum, dampaknya terbagi menjadi tiga, yaitu dampak terhadap kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi. Berikut penjelasannya:

1. Dampak kesehatan

Sampah bisa menimbulkan masalah kesehatan dengan dua macam cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Dampak secara langsung adalah dengan mencemari tanah, sumber air, dan udara sehingga sumber tersebut mengandung bakteri atau virus yang bisa membuat manusia sakit.

Sedangkan dampak tidak langsung adalah sampah-sampah tersebut menjadi tempat tumbuhnya media penularan penyakit, seperti nyamuk, lalat, dan kecoak. Binatang tersebut bisa menimbulkan penyakit bagi manusia.

Beberapa contoh penyakit yang bisa timbul akibat sampah yang tidak dikelola adalah diare, tifus, dan cacingan.

2. Dampak lingkungan

Dampak lingkungan ini bersinggungan juga dengan dampak kesehatan, namun dengan efek yang lebih luas. Sebelumnya telah disebutkan bahwa sampah bisa mencemari tanah, sumber air, dan udara. Selain dampak kesehatan, pencemaran tersebut juga berpengaruh pada lingkungan. Contohnya adalah sampah yang terkumpul di sungai berpotensi menyumbat saluran air dan menyebabkan meluapnya air sungai menjadi banjir, bahkan banjir bandang.

3. Dampak sosial ekonomi

Kedua dampak yang telah disebutkan sebelumnya membutuhkan biaya khusus untuk mengatasinya, termasuk biaya kesehatan serta untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Hal ini tentu akan berdampak pada sosial ekonomi masyarakat.

Baca juga: Perairan Jakarta Tercemar Sampah Saset, Ecoton Minta Produsen Ikut Bersihkan Sampahnya

Cara mengelola sampah

Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, prinsip pengelolaan sampah dilakukan dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu mengurangi penggunaan sampah, menggunakan kembali sampah, serta mendaur ulang sampah.

Selain itu, pengolahan sampah yang sudah tidak dipakai juga dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:

  • Pemilahan: memisahkan sampah organik dan anorganik.
  • Pengumpulan: sampah yang sudah dikumpulkan berdasarkan jenisnya bisa dikumpulkan ke bank sampah terdekat.
  • Pengolahan: sampah yang bisa diolah bisa dimanfaatkan untuk kerajinan daur ulang, sedangkan sampah yang sudah tidak bisa diolah biasanya akan diubah menjadi partikel yang lebih kecil kemudian diolah kembali untuk menjadi bahan baku produk lainnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau