JAKARTA, KOMPAS.com - India dinilai telah menjadi pemain utama dalam pasar energi baru terbarukan (EBT) global. Negara tersebut menawarkan pengalaman dan pengetahuan bagi Indonesia untuk pengembangan EBT di dalam negeri.
Terdapat beberapa strategi yang berhasil diterapkan di India dan dapat dicontoh oleh Indonesia. Apa saja?
Baca juga:
Strategi pertama adalah komitmen politik dan visi politik yang sangat kuat pada tingkat pengambilan keputusan tertinggi.
Sebagai contoh, Presiden Prabowo Subianto menargetkan 100 gigawatt (GW) pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Komitmen politik tersebut harus bisa menggerakkan birokrasi dan berbagai mekanisme lainnya.
Di tingkat regulasi, Indonesia perlu menerapkan kewajiban portofolio energi terbarukan, yang mengharuskan perusahaan utilitas untuk membelinya dalam persentase tertentu.
Menurut Associate Adjunct Professor at the Goldman School of Public Policy of the University of California, Berkeley and Co-Faculty Director of the India Energy and Climate Center, Nikit Abhyankar, saat ini India mensyaratkan 20 persen dan akan meningkat menjadi lebih dari 43 persen pada 2030.
Baca juga:
Ilustrasi teknisi memasang PLTS atap Strategi kedua adalah, India melakukan lelang terbalik atau penawaran kompetitif yang inovatif.
Dengan demikian, bukan hanya penawaran kompetitif berskala lima megawatt atau 10 megawatt, melainkan sudah pada skala gigawatt. Lelang berskala besar menciptakan alur kerja yang cukup dapat diprediksi bagi para pengembang energi terbarukan.
"Itu menarik minat banyak pemain global dan modal global untuk masuk ke India karena mereka tahu bahwa ini akan terjadi berulang kali," ujar Nikit Abhyankar dalam acara CSO Roundtable on Indonesia's 100 GW Solar Power Ambition: Lesson Learned from India and Beyond di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Untuk membangun kepercayaan investor, India membentuk Solar Energy Corporation of India (SECI), entitas milik pemerintah. SECI disebut menggabungkan proyek pembangkit listrik berskala kecil, mengubahnya menjadi lelang berukuran gigawatt.
SECI juga menstandarisasi dokumen penawaran dan power purchase agreement (PPA), serta menyediakan kerangka kerja yang andal untuk investasi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya