Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Target NZE 2060, PLN Siap Tambah Kapasitas Energi Berbasis EBT

Kompas.com, 15 Oktober 2025, 14:25 WIB
Tsabita Naja,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menegaskan komitmennya untuk menambah kapasitas energi berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung penggunaan EBT di Indonesia demi mencapai target Net Zero Emissions (NZE) 2060, sebagaimana disampaikan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo dalam BloombergNEF Forum di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Ia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah merancang dokumen strategis untuk menggenjot penggunaan EBT sebesar 75 persen hingga 2040.

“Pemerintah menargetkan energi terbarukan mencapai 75 persen dari rencana umum ketenagalistrikan nasional (RUKN),” ujar Hashim dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025).

Baca juga: Prabowo Optimistis Pembangkit Listrik di Indonesia 100 Persen Gunakan EBT Dalam 10 Tahun

Peningkatan penggunaan EBT sekaligus menegaskan posisi Indonesia dalam meratifikasi Paris Agreement untuk mereduksi emisi karbon dan membatasi kenaikan suhu global di bawah dua derajat celcius.

“Presiden Prabowo telah menegaskan kembali posisi resmi pemerintah Indonesia, yaitu tetap menjadi bagian dari Paris Agreement. Kita berkomitmen mencapai NZE paling lambat pada 2060. Namun, kami berupaya mempercepat target tersebut agar bisa tercapai lebih awal, antara 2050 hingga 2060,” jelas Hashim.

Sebagai bentuk dukungan, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa PLN akan menambah kapasitas energi sebesar 100 gigawatt (GW) dengan 75 persen berbasis EBT.

Namun, pengembangan energi ini membutuhkan transmisi hijau sepanjang 70.000 kilometer sirkuit (kms) untuk menyambung EBT dari sumber yang berada di remote area ke pusat demand yang berada di perkotaan.

Baca juga: 100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara

“Kami tengah menyiapkan green-enabling super grid, sistem jaringan hijau nasional yang akan menghubungkan Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi,” ujar Darmawan.

Ia menekankan, upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam memitigasi perubahan iklim demi keberlanjutan kehidupan generasi di masa depan.

“Kita akan beralih dari energi impor menuju energi domestik, dari energi mahal menuju energi yang terjangkau. Dari situ akan lahir lapangan kerja baru, investasi hijau, dan pengurangan kemiskinan, di saat yang bersamaan kita juga menurunkan emisi karbon,” kata Darmawan.

Ia menambahkan, upaya tersebut akan menunjukkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan yang menjadi arah masa depan Indonesia.

Baca juga: Transisi Energi Didorong Jadi Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi

Kolaborasi internasional

Darmawan menyadari bahwa PLN tidak akan mampu menjalankan visi transformasi energi sendiri.

Menurutnya, krisis iklim merupakan tanggung jawab global yang membutuhkan kolaborasi internasional untuk meningkatkan penggunaan EBT di sektor ketenagalistrikan, baik dari sisi investasi, transfer knowledge, maupun alih fungsi teknologi.

“Tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi krisis iklim sendirian. PLN siap bekerja sama dengan semua mitra internasional dalam investasi, transfer knowledge, hingga pengembangan teknologi untuk mempercepat pencapaian NZE,” tegas Darmawan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau