LPEM FEB UI: APRIL Group Berkontribusi Rp 484,3 Triliun untuk PDB Nasional Selama 2016-2022

Kompas.com - 14/07/2023, 19:42 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama beroperasi 30 tahun, APRIL Group telah memberikan kontribusi signifikan, baik pada perekonomian Indonesia maupun Provinsi Riau.

Kontribusi tersebut di antaranya adalah penciptaan lapangan dan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, penerimaan pajak, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Negeri Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Uka Wikarya mengatakan, APRIL Group berhasil memberikan efek berganda bagi perekonomian Indonesia.

Sepanjang 2016-2022, lanjut Uka, produsen serat, pulp, dan kertas berkelanjutan di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tersebut berkontribusi sebesar Rp 484,3 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Jumlah ini setara dengan 0,55 persen PDB nasional pada 2022.

Baca juga: Menengok Capaian Komitmen April Group dalam Upaya Konservasi dan Restorasi

Pada periode yang sama, APRIL Group menyumbang Rp 245 triliun pada produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Riau. Angka ini setara dengan 4,5 persen PDRB Riau pada 2022.

Selain itu, kata Uka, APRIL Group juga berkontribusi terhadap penerimaan negara (fiskal) dengan membayar kewajiban perpajakan dan bukan pajak kepada negara sebesar Rp 8,44 triliun pada skala nasional.

“Operasional APRIL juga berkontribusi terhadap pendapatan seluruh pemerintah daerah di Provinsi Riau sebesar Rp 1,63 triliun,” kata papar Uka pada paparan bertajuk “Kontribusi APRIL GROUP Terhadap Perekonomian Indonesia”di SDGs Academy Indonesia, Gedung Tanoto Foundation, Jakarta Pusat.

Efek berganda dari APRIL Group juga tampak pada penciptaan kesempatan kerja. Uka memaparkan bahwa kegiatan operasional dan penjualan produk APRIL Group mampu menciptakan kesempatan kerja bagi 257.436 orang di tingkat nasional dan 146.986 orang di Provinsi Riau.

Jika dirasiokan, 18 dari 10.000 pekerja di Indonesia bekerja pada lapangan pekerjaan yang terkait dengan kegiatan operasional APRIL Group. Adapun di tingkat provinsi, 46 dari 1.000 penduduk Riau memiliki pekerjaan yang terkait dengan kegiatan operasional APRIL Group.

Selain itu, setiap penambahan 10 lapangan kerja di APRIL Group akan menciptakan kesempatan kerja bagi 57,6 pekerja di tingkat nasional dan 40, 4 pekerja di Provinsi Riau.

Baca juga: Bersama APRIL Group, Krealogi Tingkatkan Kapasitas UMKM di Riau

“Mereka bekerja di berbagai bidang, mulai dari pertanian, pertambangan, hingga jasa,” terang Uka.

Uka melanjutkan, setiap tambahan penjualan pulp dan kertas APRIL Group sebanyak Rp 1 juta, efek berganda yang dihasilkan mencapai Rp 3,48 juta terhadap perekonomian nasional dan Rp 2,22 juta di Provinsi Riau.

Dalam setiap produksi pulp atau kertas, APRIL Group membutuhkan kayu log, listrik, serta berbagai barang yang dikategorikan sebagai input usaha. Hal ini turut meningkatkan perekonomian pihak pemasok barang dan jasa, mulai dari produsen kayu log hingga pemasok listrik.

“Dengan demikian, kegiatan operasional APRIL Group dapat memengaruhi kegiatan ekonomi dari hulu sampai hilir, baik secara langsung maupun tidak langsung,” paparnya.

Kontribusi pada masyarakat

Selain sektor ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, APRIL Group juga berkontribusi di bidang pengembangan masyarakat dan lingkungan.

Uka menjelaskan, APRIL Group menganggarkan dana corporate social responsibility (CSR) sebesar Rp 618,6 miliar pada 2016-2022.

Dana tersebut digunakan untuk program pendidikan, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), layanan kesehatan agrobisnis, konstruksi, serta pemberdayaan perempuan.

Program-program tersebut dilaksanakan di sekitar wilayah operasional APRIL Group dan sekitarnya, yakni Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, Kampar, serta Kepulauan Meranti.

Baca juga: APRIL Group Paparkan Upaya untuk Wujudkan Net Sink pada 2030 di Gelaran COP 27

“Berbagai program tersebut berhasil meningkatkan pendapatan rumah tangga di sekitar lokasi pelaksanaan CSR sebesar Rp 210 miliar,” kata Uka.

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari APRIL Group, Sihol Aritonang, mengatakan bahwa APRIL Group memiliki pilar Kemajuan Inklusif yang merupakan salah satu komitmen dari APRIL2030. Melalui pilar ini, APRIL Group tidak hanya tumbuh sebagai entitas bisnis, tapi juga menumbuhkan masyarakat sekitar dan lingkungan.

Adapun APRIL Group telah mencanangkan beberapa target pada pilar Kemajuan Inklusif. Pertama, Menghapus kemiskinan ekstrem bersama pemerintah. Kedua, meningkatkan kualitas pendidikan.

 

Direktur Utama PT RAPP APRIL Group Sihol Aritonang. DOK.KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA. Direktur Utama PT RAPP APRIL Group Sihol Aritonang.

Ketiga, menjamin sarana kesehatan masyarakat yang tersedia di sekitar wilayah operasi memenuhi standar, serta dapat diakses oleh masyarakat.

Keempat, ambil bagian dalam upaya pemerintah mengurangi insiden stunting atau tengkes. Kelima, menjalankan program pemberdayaan ekonomi dengan keikutsertaan perempuan sebesar 50 persen.

“Tugas kami selanjutnya adalah menindaklanjuti studi dari LPEM FEB UI supaya dapat berdampak pada masyarakat, khususnya di tingkat mikro. Hal ini sejalan dengan visi APRIL2030,” ujar Sihol.

Guna mewujudkan visi APRIL2030, lanjut Sihol, APRIL Group telah bekerja sama dengan The SMERU Research Institute dalam memetakan kemiskinan ekstrem di wilayah operasional APRIL Group.

Pihaknya pun berhasil memetakan kemiskinan ekstrem di 204 desa. Sebagian besar penduduk dari desa ini berprofesi sebagai petani. Adapun kemiskinan di desa-desa tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, yakni hasil pertanian kurang mencukupi, komoditas yang keliru, serta pemasaran produk.

APRIL Group, kata Sihol, akan menindaklanjuti penyebab kemiskinan di desa tersebut. Kemudian, desa-desa tersebut akan dibantu pengembangannya melalui tim Community Development (CD) APRIL.

Hingga Kamis (13/7/2023), lanjut Sihol, program CSR APRIL Group sudah menjangkau 49 dari 204 desa tersebut dan akan terus dikejar untuk mencapai realisasi seluruhnya.

“Sebelumnya, kami sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Kerja sama ini akan diikuti dengan kemitraan bersama lembaga pembangunan, seperti dinas swadaya. Mereka bisa membantu kami melaksanakan program di desa, khususnya di bidang pertanian, seperti program pemberdayaan ayam petelur dan pedaging,” tuturnya.

Sebagai informasi, Riset Dampak Makro Ekonomi dan Fiskal APRIL Group yang dilakukan LPEM FEB UI menggunakan model multiplier ekonomi. Riset ini didasarkan pada table inter-regional input-output (IRIO) 2016 dan table input-output Pelalawan 2016. Dampak fiskal dihitung menggunakan model alokasi fiskal yang dikembangkan LPEM FEB UI.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com