Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih, Warga Kota Bima Konsumsi Air Asin Bertahun-tahun

Kompas.com - 31/08/2022, 06:43 WIB
Syarifudin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Krisis air bersih selama bertahun-tahun dirasakan warga Kota Bima, NTB.

Akibatnya, warga terpaksa menggunakan air sumur yang rasanya asin untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Pelaku Pembacokan Saat Acara Organ Tunggal di Bima Ditangkap

Ketua RT 17 Kelurahan Tanjung, Mahani mengaku, warga yang tinggal di kampung Sarata itu mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan solusi.

Selama bertahun-tahun, ia dan warga lainnya terpaksa mengonsumsi air asin karena tak ada pilihan lain.

Baca juga: Keributan di Acara Organ Tunggal Berujung Pembacokan, 2 Warga Desa di Bima Saling Blokade Jalan

Ia menuturkan, kelangkaan air bersih yang merupakan sumber kehidupan sehari-hari untuk memasak, mencuci, mandi dan sebagainya dirasakan hampir seluruh warga di lingkungannya.

"Kesulitan air memang di sini. Sudah puluhan tahun. Terlebih saat musim kemarau, kita terpaksa gunakan air sumur yang asin," kata Mahani saat ditemui Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Dipicu Kasus Pembacokan, Warga 2 Desa di Bima Bersitegang hingga Saling Blokade Jalan


Menurut dia, kondisi ini sudah cukup lama dan bahkan warganya sudah terbiasa minum air asin yang bercampur air laut tersebut.

Itu dilakukan karena warga setempat kesulitan mencari sumber air tawar.

Mahani mengatakan, penyebab air sumur di sekitar rumahnya itu terasa asin akibat terkontaminasi air laut.

"Kampung kita lokasinya tidak jauh dari pantai. Makanya air dalam sumur yang keluar adalah terasa asin karena sudah bercampur dengan air laut," tuturnya.

Baca juga: Angkut 300 Liter Minyak Tanah Ilegal Tanpa Dokumen, Sopir Pikap di Bima Ditangkap Polisi

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau