Oleh: Winbaktianur | Community Team Jurnalisme Berkebangsaan Kompas Gramedia
KOMPAS.com - Data Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan, Indonesia berada di posisi kedua setelah Brunei Darussalam dalam tingkat pengangguran tertinggi di negara Asia Tenggara.
Tragisnya, kelompok usia pemuda, 15-24 tahun justru mendominasi pengangguran. Dengan demikian, angka pengangguran usia pemuda di Indonesia lebih besar jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Padahal, Indonesia sebagai negara dengan beragam budaya dan suku mempunyai segudang kelebihan.
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) tahun 2019, sekitar tiga perempat penduduk pengangguran merupakan generasi muda. Termasuk dengan potensi kemakmuran daerah yang dapat menjadi salah satu faktor pendorong industri kreatif Indonesia.
Kekayaan lokal dan karakteristik ekonomi yang melimpah menjadi nilai lebih bagi perekonomian di negeri ini.
Tahun 2035, penduduk Indonesia akan mengalami bonus demografi. Lalu, pada tahun 2030 jumlah penduduk usia kerja akan melebihi 60 persen, dengan 27 persen penduduk berusia muda yaitu 16-30 tahun.
Potensi ini memberikan peluang untuk mereka menjadi wirausaha atau pekerja yang berbakat kreatif dan didukung dengan penggunaan sumber daya yang belum habis untuk pengembangan pengelolaan secara optimal.
Ekonomi kreatif mendukung penciptaan nilai tambah produk dalam negeri, dan pengembangan jasa kreatif mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kontribusi positif industri kreatif terhadap perekonomian nasional adalah melalui pemberian nilai tambah, kesempatan kerja, peluang usaha atau kolaborasi lintas sektor.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), wirausaha merupakan jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan di Indonesia, yaitu sebesar 38,58 persen.
Tingginya minat terhadap lapangan kerja wirausaha mencerminkan adanya dorongan masyarakat untuk mengembangkan potensi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri.
Salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan jiwa wirausahanya adalah Sumatera Barat dengan jumlah wirausaha di Sumbar mencapai 1.286.207 orang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya