Oleh: Attika Zenit Khairun Nisa - Community Team Jurnalisme Berkebangsaan Kompas Gramedia
KOMPAS.com - Saat ini, minat anak muda untuk mengikuti kegiatan volunteer atau relawan semakin tinggi. Padahal kegiatan ini seringkali bersifat sukarela dan tanpa bayaran. Lantas, apa yang mendasari tingginya antusias mereka?
“Volunteer ini paid atau unpaid?”. “Apakah panitia menanggung biaya akomodasi dan transportasi?”
Dua pertanyaan di atas sering kali ditanyakan oleh calon volunteer di sosial media, seperti di kolom chat Instagram.
Sejatinya volunteer merupakan kegiatan tanpa mengharap balasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, volunteer atau sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela tanpa ada paksaan.
Dari pengertiannya saja, volunteer dapat dikatakan sebagai aktivitas yang tulus. Seorang volunteer meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu sesama manusia tanpa mengharapkan imbalan sama sekali.
Jika ada penyelenggara yang memberikan suvenir atau uang, maka itu sebagai wujud terima kasih kepada sukarelawan.
Awalnya konsep sukarela sering mengarah pada konteks keagamaan. Lalu, pada abad XII di Inggris, kegiatan sukarela sering dikaitkan hanya dengan beroperasi di rumah sakit, yaitu sukarelawan yang membantu sebagai perawat pasien.
Mulai abad ke-18 konsep ini digunakan untuk dinas kemiliteran. Seiring berjalannya waktu, area volunteer mulai berubah dan semakin luas.
Mereka yang terjun sebagai volunteer tidak hanya mengabdi masyarakat dan membantu orang-orang terkena bencana alam.
Kegiatan kegiatan sukarela mulai merambah ke berbagai macam event, di antaranya seperti charity, olahraga, lingkungan, kesehatan, acara musik, dan pendidikan.
Perannya pun sangat beragam. Contohnya ketika menjadi volunteer webinar suatu beasiswa, maka akan terdapat beberapa tim di antaranya seperti tim teknis, tim desain, tim liaison officer, tim registrasi, dan tim komunikasi.
Kesatuan tim tersebut dapat menyukseskan acara volunteer yang dilakukan sehingga kegiatan volunteer juga memberikan dampak pengembangan diri dan soft-skill kepada peserta.
Baca Juga: Kisah Thandiwe Murius: Anak Muda, Kreativitas, dan Perubahan
Mungkin sebagian orang heran kenapa masih saja banyak yang tertarik untuk menjadi volunteer, padahal kegiatan ini tidak ada uang balas jasa atau menerima upah. Apalagi, saat ini semakin tinggi minat para pemuda untuk terjun dalam kegiatan sukarelawan ini.
Apakah mereka tidak berpikir bahwa tenaga dan waktunya akan terbuang sia-sia? Ternyata, anggapan tersebut hanya bagi orang-orang yang belum mengenal betapa serunya dunia volunteer, apalagi terjun di dalamnya. Lantas, apa saja yang menarik dari volunteer?
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya